• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makassar

Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makassar

  • 12 Maret 2019, 15:30 WIB
  • Oleh: Ika
  • 18307
  • PDF Version
Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makasar

Gelombang tinggi kerap terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia, termasuk di Selat Makassar.

“Kejadian tinggi gelombang signifikan di perairan Selat Makassar lebih cenderung dipengaruhi oleh sistem monsunal sesuai iklim setempat,” kata Hosiana Meylin Deice Labania saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Geografi UGM, Selasa (12/3).

Hosiana menyampaikan terjadinya gelombang tinggi signifikan di perairan tersebut lebih dikarenakan faktor meterologi angin yang menunjukkan pola utama dua musiman. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan periode musim barat dan musim timur.

Letak perairan Selat Makassar yang berada di antara dua daratan pegunungan dan perairan laut sekitarnya, disebutkan Hosiana, dapat berkontribusi terhadap terjadinya gelombang tinggi. Gelombang tinggi tersebut terjadi sebagai akibat adanya angin kencang atau badai di atas perairan selat ataupun di perairan sekitar selat.

Sementara dari kajian yang dilakukannya berdasar zonasi tinggi gelombang signifikan menunjukkan tinggi gelombang signifikan pada kondisi normal yang terjadi pada tahun 1996 mencapai 0,83 meter. Hal ini lebih rendah dibandingkan saat munculnya fenomena El Nino di tahun 2012 yang mencapai 1,02  meter dan saat La Nina tahun 2088 mencapai 0,96 meter.

Tinggi gelombang signifikan di perairan bagian tengah Selat Makassar saat fenomena El Nino dan La Nina terjadi, gelombang tertinggi teramati pada bulan Juli atau musim timur. Sedangkan pada tahun tanpa adanya pengaruh El Nino Southern Oscillation (ENSO), gelombang tinggi terjadi pada musim barat yang cenderung mengikuti pola monsunal.

Sedangkan hasil kajian deret waktu tinggi gelombang signifikan maksimum bulanan selama rentang waktu 10 tahun (2006-2015) memperlihatkan bahwa kejadian tinggi gelombang maksimum cenderung terjadi di perairan bagian barat, tengah, dan selatan Selat Makassar. Kondisi ini juga didukung oleh presistensi angin yang bertiup konsisten dalam arah yang sama dengan kecepatan tinggi selama musim timur dan barat. Hal itu menjadikan panjang fetch  yang terbentuk menjadi lebih panjang dan memberi peluang terjadinya gelombang tinggi.

“Selama rentang 10 tahun itu, informasi gelombang tinggi maksimum terjadi pada tahun 2010 dengan rata-rata kejadian teramati pada musim timur yakni bulan Juni-Agustus,” pungkas Dosen FMIPA Universitas Tadulako ini. (Humas UGM/Ika)

 

 

Berita Terkait

  • Urgensi Optimalisasi Prediksi Cuaca

    Wednesday,11 December 2019 - 15:15
  • Mendesak, Acuan Eksplorasi dan Produksi Gas Hidrat Metana

    Thursday,28 January 2016 - 8:42
  • Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Tsunami

    Tuesday,31 July 2018 - 10:57
  • Penutupan Selat Hormuz, Strategi Defensif Iran Hadapi Tekanan Negara Barat

    Tuesday,17 January 2012 - 6:40
  • Belajar dari Terjadinya Siklon Tropis Cempaka

    Thursday,07 December 2017 - 16:19

Rilis Berita

  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung
  • FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi Buat Alat Untuk Meningkatkan Cadangan Produksi Minyak dan Gas Bumi 24 May 2022
    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melakukan serah terima kontrak kerja sa
    Gusti
  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual