• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makassar

Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makassar

  • 12 Maret 2019, 15:30 WIB
  • Oleh: Ika
  • 18956
Sistem Monsunal Pengaruhi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Makasar

Gelombang tinggi kerap terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia, termasuk di Selat Makassar.

“Kejadian tinggi gelombang signifikan di perairan Selat Makassar lebih cenderung dipengaruhi oleh sistem monsunal sesuai iklim setempat,” kata Hosiana Meylin Deice Labania saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Geografi UGM, Selasa (12/3).

Hosiana menyampaikan terjadinya gelombang tinggi signifikan di perairan tersebut lebih dikarenakan faktor meterologi angin yang menunjukkan pola utama dua musiman. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan periode musim barat dan musim timur.

Letak perairan Selat Makassar yang berada di antara dua daratan pegunungan dan perairan laut sekitarnya, disebutkan Hosiana, dapat berkontribusi terhadap terjadinya gelombang tinggi. Gelombang tinggi tersebut terjadi sebagai akibat adanya angin kencang atau badai di atas perairan selat ataupun di perairan sekitar selat.

Sementara dari kajian yang dilakukannya berdasar zonasi tinggi gelombang signifikan menunjukkan tinggi gelombang signifikan pada kondisi normal yang terjadi pada tahun 1996 mencapai 0,83 meter. Hal ini lebih rendah dibandingkan saat munculnya fenomena El Nino di tahun 2012 yang mencapai 1,02  meter dan saat La Nina tahun 2088 mencapai 0,96 meter.

Tinggi gelombang signifikan di perairan bagian tengah Selat Makassar saat fenomena El Nino dan La Nina terjadi, gelombang tertinggi teramati pada bulan Juli atau musim timur. Sedangkan pada tahun tanpa adanya pengaruh El Nino Southern Oscillation (ENSO), gelombang tinggi terjadi pada musim barat yang cenderung mengikuti pola monsunal.

Sedangkan hasil kajian deret waktu tinggi gelombang signifikan maksimum bulanan selama rentang waktu 10 tahun (2006-2015) memperlihatkan bahwa kejadian tinggi gelombang maksimum cenderung terjadi di perairan bagian barat, tengah, dan selatan Selat Makassar. Kondisi ini juga didukung oleh presistensi angin yang bertiup konsisten dalam arah yang sama dengan kecepatan tinggi selama musim timur dan barat. Hal itu menjadikan panjang fetch  yang terbentuk menjadi lebih panjang dan memberi peluang terjadinya gelombang tinggi.

“Selama rentang 10 tahun itu, informasi gelombang tinggi maksimum terjadi pada tahun 2010 dengan rata-rata kejadian teramati pada musim timur yakni bulan Juni-Agustus,” pungkas Dosen FMIPA Universitas Tadulako ini. (Humas UGM/Ika)

 

 

Berita Terkait

  • Urgensi Optimalisasi Prediksi Cuaca

    Wednesday,11 December 2019 - 15:15
  • Mendesak, Acuan Eksplorasi dan Produksi Gas Hidrat Metana

    Thursday,28 January 2016 - 8:42
  • Pengembangan Simulasi Run-Up Permudah Penelitian Tsunami

    Tuesday,31 July 2018 - 10:57
  • Penutupan Selat Hormuz, Strategi Defensif Iran Hadapi Tekanan Negara Barat

    Tuesday,17 January 2012 - 6:40
  • Minim Aktivitas Bongkar Muat Kapal, 140 Pelabuhan Terbengkalai

    Wednesday,24 September 2014 - 12:57

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual