Universitas Gadjah Mada meluncurkan program jaminan kesehatan bagi seluruh karyawannya. Jaminan kesehatan ini meliputi perawatan, pengobatan hingga jaminan tunjangan kematian. Peluncuran program jaminan kesehatan ini dilakukan langsung rektor UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi hari Senin (3/4) di ruang Gadjah Mada Medical Center (GMC). “Berdasarkan data, sebagian besar karyawan UGM sudah masuk usia pensiun sehingga jaminan kesehatan ini tentunya akan benar-benar bermanfaat bagi merekaâ€, ungkap Pak Rektor saat peluncuran program tersebut.
Kata Pak Sofian, untuk jaminan kesehatan ini karyawan tidak dipungut biaya apapun. Dana yang digunakan diambil dari anggaran UGM dan pelaksanaanya dilakukan oleh GMC. “Karyawan memang telah mendapatkan jaminan Askes, tetapi kerap kali jaminan itu tidak bisa digunakan secara maksimal dengan berbagai alasanâ€, tandas staf pengajar Fisipol UGM.
Senada dengan Pak Rektor, Prof. Dr. Marwan Asri, MBA mengungkapkan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai di lingkungan UGM maka perlu menyelenggarakan santunan kesehatan. Selama ini Pegawai Negeri Sipil di UGM secara otomatis telah menjadi peserta ASKES, namun dirasakan masih sangat terbatas fasilitas yang diharapkan.
“Untuk itu pegawai UGM yang mengalami gangguan kesehatan perlu diberi tambahan bantuan kesehatan yang meliputi bantuan untuk biaya pemeriksaan dan pengobatan serta perawatan di rumah sakit yang ditunjuk, serta santunan kematian. Sebagai tindak lanjut program tersebut, UGM menugaskan GMC Health Center untuk mengelolanyaâ€, ungkap Wakil Rektor Senior UGM Bidang Administrasi dan Pengembangan SDM.
Sementara itu direktur GMC Prof. dr. Ali Gufron Mukti, M.Sc., Ph.D mengatakan penjaminan kesehatan ini meliputi santunan rawat inap dan persalinan, perawatan, operasi hingga tunjangan kematian. “Awalnya jaminan hanya diberikan kepada mahasiswa dan karyawan honorer, tetapi mulai saat ini seluruh karyawan juga mendapatkan hak yang samaâ€, ujar Ali Gufron (Humas UGM).