• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat

Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat

  • 13 Maret 2019, 15:12 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5608
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat
Sentralitas ASEAN Perlu Diperkuat

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara diharapkan dapat mempertahankan sentralitas ASEAN.

“Sentralitas ASEAN harus dipertahankan. Sepuluh negara anggota ASEAN diharapkan terus bisa bersikap seperti satu ASEAN,” kata Sekretaris Direktorat Jendral Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri, Vedi Kurnia Buana, saat menjadi pembicara kunci dalam International Conference On ASEAN Studies (ICON) 2019 di FISIPOL UGM, Rabu (13/3).

Sentralitas ASEAN ini, kata dia, harus terus diperkuat oleh negara-negara anggotanya di tengah tarik menarik konstelasi kekuatan dunia. ASEAN yang berada di tengah kawasan Indo-Pasifik harus mampu memainkan peranannya.

“ASEAN  menghadapi tantangan tarik-menarik kekuasaan dari major power salah satunya konsep Indo-Pasifik,” tuturnya.

Terkait hal tersebut Vidi menyampaikan pentingnya bagi ASEAN untuk mengembangkan konsep bersama ASEAN tentang kerja sama Indo-Pasifik.

“ASEAN di tengah konsep Indo-Pasifik, harus punya konsep sendiri,” ucapnya.

Sementara Duta Besar Misi Jepang untuk ASEAN, H.E. Kazuo Sunaga , menyampaikan kebijakan politik luar negeri Jepang “Free and Open Indo-Pasific Strategy” (FOIP). Kebijakan tersebut menjadi kunci penting dalam mewujudkan stabilitas dan kemakmuran masyarakat internasional. Salah satu tujuannya adalah membangun konektivitas antara Asia dan Afrika.

“Kebijakan ini memandang dua benua, yakni Benua Asia dan Benua Afrika serta dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebagai hal yang penting sehingga Jepang selalu berusaha mempromosikan kerja sama untuk kemakmuran bersama,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan tentang jalinan kerja sama yang dijalankan antara Jepang dan ASEAN. Kazuo Sunaga menyebutkan bahwa hubungan antara ASEAN dan Jepang telah terbentuk sejak 1973 sebagai mitra wicara pertama ASEAN. Hubungan kemitraan tersebut terus menguat dan berkembang dari waktu ke waktu.

“ASEAN merupakan mitra kerja sama strategis bagi Jepang,” ungkapnya.

Dia mengatakan ASEAN telah menjadi mitra Jepang dalam mewujudkan kesejahteraan bersama serta mendorong perdamaian dan stabilitas kawasan. Selain itu, ASEAN juga menjadi mitra dagang penting bagi Jepang. Bahkan, ASEAN menjadi tujuan favorit bagi perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi.

Dalam konferensi dan seminar internasional yang diselenggarakan ASEAN Studies Center FISIPOL UGM bekerja sama dengan Fakultas Hukum UGM dan Center for Asian Legal Exchange of Nagoya University tersebut turut dipaparkan hasil riset tentang studi ASEAN dan ASIA Tenggara. Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta dari kalangan akdemisi dan praktisi. (Humas UGM/Ika)

 

 

Berita Terkait

  • Teliti Etika Kerja Islami, Siti Djamilah Raih Doktor

    Friday,18 December 2015 - 14:11
  • ASEAN 2030, Menuju Komunitas Ekonomi Tanpa Batas

    Tuesday,02 September 2014 - 15:13
  • Industri Material Kehutanan Masa Depan Perlu Diperkuat

    Thursday,17 October 2019 - 12:25
  • Kajian dan Riset Tentang Asean Masih Minim

    Monday,03 May 2021 - 19:52
  • ASEAN Harus Lebih Merakyat

    Monday,10 May 2010 - 13:34

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual