Universitas Gadjah Mada mengelar acara Gathering Sahabat UGM. Kegiatan yang dihadiri sejumlah menteri, pimpinan universitas, direksi BUMN dan beberapa pengusaha ini sebagai salah satu upaya menyosialisasikan program Sahabat UGM yang telah dilaunching pada bulan Desember 2018 lalu.
Pada kegiatan, ini dilaunching situs www.sahabat.ugm.ac.id dengan tagline berdonasi semudah menggerakkan jari, sebuah simplisitas cara berdonasi dimanapun dan kapanpun dengan menggerakkan jari melalui smartphone. Sebagai pemantik saat melaunching, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, SH., M.hum., LL.M., masing-masing berdonasi 15 juta rupiah melalui smartphonenya.
Rektor menyatakan UGM sangat menyadari tidak ada satupun universitas besar di dunia ini tanpa kontribusi dari para sahabat. Mengingat arti penting para sahabat maka UGM mengetuk kemurahan hati para sahabat untuk bersama-sama dengan semangat gotong-royong membangun UGM dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Cita-cita besar UGM adalah mewujudkan sebagai pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan yang dijiwai dengan nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila. Meski begitu, kami menyadari dalam menggapai cita-cita akan mudah bila mendapat dukungan para sahabat UGM," katanya di Tenis Indoor, Senayan, Minggu siang (17/3).
Oleh karena itu, kata rektor, platform Sahabat UGM didirikan dan ini menjadi wadah jalinan silaturahmi, komunikasi bagi para tenaga pendidik, tenaga kependidikan, alumni, masyarakat dan korporasi yang peduli akan pentingnya pendidikan. Platform dirancang untuk merespons antusiasme publik yang memiliki keinginan tinggi untuk berkontribusi bagi UGM dengan memberikan donasi berupa dana abadi melalui smatphonenya.
“Melalui gathering Sahabat UGM, kami berharap bapak ibu dan saudara bersama-sama berkontribusi menjadi Sahabat UGM melalui platform yang telah kami siapkan. Berapapun donasinya akan sangat berarti bagi pembangunan negeri ini melalui pendidikan tinggi," katanya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Paripurna, menyatakan Sahabat UGM merupakan program inovatif UGM yang didedikasikan untuk mengakselerasi lompatan UGM dalam bidang tridarma perguruan tinggi dan kemanfaatan UGM bagi masyarakat, bangsa dan negara melalui public engagement. Sahabat UGM merupakan sebuah platform digital yang dibangun untuk memfasilitasi dan memberi kemudahan bagi para sahabat UGM, baik sivitas akademika UGM, alumni, masyarakat luas, mitra strategis untuk berkontribusi.
“Untuk even kali ini, sejak bulan Desember 2018 sebanyak 2.765 telah teregister dalam sistem dan sebanyak 383 kali donasi yang terekam sistem, sementara tercatat 500 undangan VIP, mohon doanya semoga tahun depan bisa membuat even serupa dengan venue lebih besar lagi," katanya.
Gathering Sahabat UGM dimeriahkan band Elek Yo Ben yang menampilkan 4 menteri, yaitu Menteri Sekretaris Negara, Menteri PUPR, Menteri Luar Negeri dan Menteri Perhubungan. Selain itu, dimeriahkan pula dengan penampilan PADI REBORN, Glenn Fredly dan Dagelan Mataram oleh Marwoto Kawer.
Tidak hanya menampilkan lagu-lagu, Elek yo Ben dan PADI REBORN melakukan lelang gitar untuk disumbangkan guna beasiswa dan dana abadi UGM. 2 buah gitar yang dibubuhi tanda tangan para menteri dan personel PADI REBORN masing-masing laku 350 juta dan 250 juta rupiah.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, menyambut baik penyelenggaraan Gathering Sahabat UGM. Ia berharap Sahabat UGM akan terus bertambah sahabatnya.
“Sukses dan terima kasih para sahabat yang hadir disini agar mau mengajak sahabat-sahabat yang lain untuk mendukung program UGM. Banyak sekali program yang akan dicanangkan UGM diantaranya menjadikan Gelanggang UGM yang akan dikonversi menjadi Gelanggang Kreatif UGM," katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan UGM harus dekat dengan rakyat dan alumni karena UGM memiliki kewajiban untuk terus mendekat. Menurutnya, dengan berbagai keakraban menjadikan UGM semakin hebat.
“Sebagai Kagama, saya bangga dan sudah seharusnya kita harus menyumbangkan pikiran, tenaga, untuk Indonesia yang memiliki keharusan bersaing secara internasional," ucapnya. (Humas UGM/ Agung; foto : Firsto)