Fakultas Farmasi UGM fokus dan serius dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 atau Era Disrupsi Teknologi. Ada tiga kompetensi atau literasi baru menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Literasi Manusia termasuk penguatan softskill, Literasi Teknologi dan Literasi Data. Kedua yang terakhir adalah untuk penguatan layanan yang berbasis teknologi informasi.
Sementara untuk strategi, program dan kegiatan, Fakultas Farmasi UGM ke depan akan fokus dalam pengembangan nilai-nilai akademis, penguatan softskill terutama mahasiswa, layanan (administrasi dan akademik) yang berbasis teknologi informasi dan penguatan sarana-prasarana kampus guna menunjang kegiatan tridarma perguruan tinggi.
“Bagi kita ini menjadi tantangan bagaimana perguruan tinggi dan profesi apoteker menghadapi revolusi industri 4.0 atau era disrupsi teknologi,” kata Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt, di UC UGM saat memimpin wisuda dan pengucapan sumpah Apoteker Baru Periode I Tahun Akademik 2018/2019, Selasa (19/3).
Agung menuturkan tidak sedikit wisudawan/ wisudawati yang telah melakukan proses rekrutmen dengan beberapa stakeholders papan atas di Indonesia. Bahkan, beberapa proses rekrutmen dilakukan secara aktif di Fakultas Farmasi UGM. Hal ini menunjukkan sarjana apoteker lulusan UGM sangat dinanti dan ditunggu kiprahnya di tingkat nasional.
“Kondisi ini membuktikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya bahwa Farmasi UGM berhasil melaksanakan amanat yang diberikan untuk mendidik anak bangsa hingga menjadi sarjana apoteker yang andal, tangguh, profesional dan dijiwai nilai-nilai Pancasila. Kami berharap para lulusan bisa berkompetisi di dunia kerja dan selalu unggul dan kompetitif dibandingkan dengan lulusan PTF lain karena perlu diketahui sampai tahun ini terdapat 218 PTF S-1 dan 42 PSPA,” ucapnya.
Untuk wisuda dan pengucapan sumpah kali ini diikuti 26 apoteker baru. Dengan demikian, hingga kini Fakultas Farmasi UGM telah berhasil meluluskan 7.216 sarjana apoteker yang terdiri dari 2.140 pria dan 5.076 wanita. Untuk wisuda kali ini sebanyak 20 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude atau sebanyak 77 persen.
Diantara 26 lulusan, salah satu lulusannya, Aida Fathia menyandang IPK 3,99 sehingga berhak mendapatkan Dexa Award. Selain prestasi akademik, bersama Diah Dwi Darma dan Rien Larasati, Aida Fathia juga pernah membawa nama harum Fakultas Farmasi UGM dengan memboyong trofi juara di beberapa ajang tingkat nasional atau internasional, diantaranya International Society for Pharmaceutical Engineering di Singapura tahun 2018.
Dr. Danang Munif Yasin, M.Pharm., Apt, Ketua Pengurus Daerah IAI DIY, mengingatkan lulusan apoteker baru Fakultas Farmasi UGM harus SIAP (Skill, Inovasi, Attitude, Profesional). Lulusan harus menguasai Skill dan ini sudah diperoleh saat kuliah di UGM.
Sementara itu, lulusan juga diharapkan senantiasa melakukan Inovasi, terlebih di era 4.0 yang serba online. Mereka pun dituntut memiliki Attitude, yaitu selalu membawa nama baik almamater, dan berpihak pada rakyat dan Profesional.
“Itu semua adalah bekal yang selalu dibawa saat berkarier dan saat bergabung di IAI,” katanya. (Humas UGM/ Agung)