Kepala Perpustakaan UGM Drs. Ida Fajar Priyanto, MA mengungkapkan hasil penelitian mahasiswa S-2 Progeram Studi Ilmu Perpustakaan yang menyebutkan, pengunjung Badan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Propinsi DIY akhir-akhir ini cenderung menurun. Penurunan itu antara lain koleksi yang kurang aps. Dengan demikian perlunya perubahan strategi dalam mengantisipasi menurunnya pengunjung.
“Sementara hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa D-3 Program Ilmu Perpustakaan UGM menemukan adanya petugas perpustakaan yang kurang menunjuukkan sikap ramah, sehingga ini juga perlu mendapat respon, sehingga pustakawan diharapkan melayani pengunjung dengan senyum,†ujar Ida Fajar, ketika menerima rombongan Komisi E DPRD DIY dan Badan Perpusda Propinsi DIY.
Rombongan Ketua Komisi E DPRD DIY Basuki Abdurrahman dan Kepala Badan Perpusda DIY Drs. Saroha Sinaga di terima Kepala Perpustakaan UGM Drs. Ida Fajar Priyanto, MA, Sekretaris Perpustakaan UGM Drs. Soeawardjo, Kabid Pelayanan Singgih Widodo M.Si di ruang Seminar Lantai III Gedung Perpustakaan UGM Bulaksumur dan meninjau American Corner.
Menurut Ida Fajar Priyanto, otonomi daerah juga telah berpengaruh terhadap pengembangan Perpusda karena dengan otonomi daerah seolah-olah sudah tidak lagi akses ke Perpustakaan Nasional, padahal dana untuk berbagai kegiatan pengembangan perpustakaan cukup tersedia. Untuk itu perlu dipikirkan semua pihak terutama dari DPRD DIY.
Tentang pelayanan perpustakaan di UGM proporsi buku secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan digital, terutama untuk jurnal ilmiah dan 4 tahun terakhir perpustakaan mendapat dana yang cukup memadai Rp. 6 milliar setiap tahun. UGM juga telah mengembangkan SDM dengan pendidikan formal dan non-formal di dalam maupun luar negeri, untuk S-1 maupun S-2.
Menurut Ketua Komisi E DPRD DIY Basuki Abdurrahman, kunjungan ke Perpustakaan UGM ini berkaitan dengan Yogya Library Network, dimana telah terjadi kerjasama jaringan digital Pemprop DIY dalam hal ini dilaksanakan Badan Perpusda DIY dengan perguruan tinggi se-DIY, diantaranya UGM, UNY, ISI, dan UII. Dewan juga ingin tahu kondisi riil yang ada, pendanaan, pelaksanaan online, dan sebagainya.
Kepala Badan Perpusda DIY Drs. Saroha Sinaga mengatakan, kunjungan ini untuk menjalin hubungan yang lebih erat dan intens dalam upaya mengembangkan jaringan perpustakaan mendukung DIY sebagai pusat pendidikan. Selain itu juga akan lebih intens melakukan kerjasama dengan Dewan Pengembangan Perpustakaan DIY dan organisasi profesi lainnya.
“Kalau akhir-akhir ini pos dana terlalu kecil, salah satu penyebabnya kurangnya hubungan antar jaringan, lembaga maupun personal terutama pada penentu kebijakan,†ujar Saroha Sinaga.
Sementara anggota Komisi E Heru Wahyu Kiswoyo, M.Si berharap hasil-hasil penelitian dari perguruan tinggi seperti UGM ini bisa dan mudah diakses, sehingga lebih mendorong gairah mahasiswa untuk belajar. “Saya pikir banyak hasil penelitian yang brilian, tetapi belum bisa diakses secara lebih mudah, sehingga UGM memberikan manfaat tidak hanya menjadi menara gading,†ujarnya. (Humas UGM)