• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM: Penutupan Retakan dengan Material Kedap Air Cegah Longsor Susulan di Bantul

Pakar UGM: Penutupan Retakan dengan Material Kedap Air Cegah Longsor Susulan di Bantul

  • 21 Maret 2019, 15:10 WIB
  • Oleh: Ika
  • 10904
  • PDF Version
Pakar UGM:  Penutupan Retakan Dengan Material Kedap Air Cegah Longsor Susulan di Bantul

Bencana tanah longsor susulan masih mengintai warga di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Terlebih jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.

Pakar Geologi UGM, Dr. Wahyu Wilopo, mengatakan hujan lebat menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor di daerah Imogiri. Hujan dengan intensitas tinggi dan juga gempa akan memicu munculnya longsoran susulan di wilayah itu.

Guna mencegah bencana longsoran susulan dia merekomendasikan sejumlah langkah penting. Salah satunya dengan menutup retakan tanah dengan material kedap air  yang dapat mencegah terjadinya longsor susulan.  Langkah tersebut perlu dilakukan untuk menghambat air hujan masuk ke retakan yang dapat memicu terjadinya bencana longsor susulan.

“Menutup retakan-retakan yang ada dengan material kedap air seperti terpal agar air tidak masuk ke dalam retakan,” terangnya, Kamis (21/3) saat bincang-bincang dengan wartawan di Fakultas Geologi FT UGM.

Memaparkan Kajian Geologi Gerakan Tanah dan Banjir di Kabupaten Bantul, Yogyakarta khususnya di kompleks Pemakaman Raja-Raja Yogyakarta, Imogiri, Wahyu menyampaikan gerakan tanah di kompleks pemakaman tersebut secara umum memiliki karakteristik tipe luncuran. Gerakan tanah ini merupakan longsor dengan bidang luncur yang berbentuk kurva melengkung.

Gerakan tanah di selatan pemakaman mengikuti alur sungai musiman sehingga berubah menjadi aliran debris. Longsor berdampak pada rumah warga dan akses jalan.

Retakan utama berada di sisi barat bangunan calon makam HB X dengan lebar sekitar 25 meter dan kedalaman kurang lebih 25 meter. Sementara retakan di pemakaman HB IX memiliki arah retakan N95°E (barat-timur) dengan arah pergerakan ke selatan. Panjang retakan sekitar 25 meter, penurunan tanah sekitar 30 cm dan lebar bukaan 10 cm.

Berikutnya, di utara bangunan calon makam HB X memiliki panjang sekitar 10 cm dengan arah pergerakan ke utara. Retakan lainnya memiliki panjang kurang lebih 25 meter dengan arah pergerakan relatif ke timur.

“Lokasi yang berpotensi runtuh ada di sisi pintu masuk bagian barat,” sebutnya.

Lebih lanjut Wahyu menyampaikan upaya mitigasi lainnya untuk mencegah longsor susulan adalah dengan membersihkan material yang tidak stabil di sekitar retakan, misalnya bongkahan batu. Selain itu, juga melakukan penataan sistem drainase agar aliran air tidak bergerak secara bebas di permukaan.

Tidak kalah pentingnya meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan warga mengenai bencana gerakan tanah. Menurutnya, masyarakat yang tinggal di kawasan rentan bencana longsor harus ramah terhadap lingkungan dengan melakukan pemantauan rutin kondisi tanah. Apabila terjadi hujan lebat, masyarakat diharapkan mengecek kondisi di atas lahan apakah terjadi retakan atau tidak.

“Jika ada retakan masyarakat diharapkan bisa segera melapor ke pihak berwajib dan  mengungsi ke tempat aman. Hanya saja masyarakat terkadang tidak aware, sudah tahu ada potensi longsor tapi tidak mengecek lingkungan sehingga memakan korban,” paparnya.

Sementara itu terkait banjir di Kali Celeng, Wahyu menjelaskan kejadian banjir disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya kondisi daerah aliran sungai (DAS) Kali Celeng memiliki elevasi antara 25-27 meter. Kelerengan di daerah aliran sungai Kali Celeng berkisar antar 0° hingga 14°. Ditambah DAS tersebut merupakan pertemuan beberapa sungai yang mengalir ke selatan sehingga saat intesitas hujan tinggi, aliran sungai tidak dapat mengakomodasi debit puncah sehingga terjadi banjir. Disamping itu, kondisi geologi pada dataran banjir berupa endapan dengan kondisi tidak terkonsolidasi. (Humas UGM/Ika; foto : Firsto)

 

Berita Terkait

  • Gamainatek Kaji Longsor Pangandaran

    Monday,23 October 2017 - 11:03
  • Perlu Mitigasi Untuk Kurangi Risiko Longsor di Aceh

    Thursday,25 July 2013 - 14:14
  • Gempa Susulan di Sumbar Diperkirakan Lebih dari Satu Bulan

    Friday,02 October 2009 - 11:05
  • 49 Daerah di Pulau Jawa Rawan Longsor

    Thursday,03 January 2008 - 15:44
  • Pakar UGM Himbau Masyarakat Waspadai Bahaya Longsor

    Thursday,27 December 2007 - 13:51

Rilis Berita

  • Malam Alumni UGM 2019, Sinergi untuk Negeri 16 December 2019
    UGM menggelar Malam Alumni pada Sabtu (14/12) malam di Balairung UGM. Ratusan alumni berkesempata
    Satria
  • Penerima Beasiswa Diharapkan Dongkrak Reputasi UGM 16 December 2019
    Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., mengatakan p
    Agung
  • Diskusi Pemindahan Ibu Kota Awali WA+U 2019 16 December 2019
    Keluarga Alumni Gadjah Mada menyelenggarakan Week of Art, Architecture + Urbanism (WA+U), festiva
    gloria
  • Ribuan Alumni Ikuti Pawai Budaya Nitilaku 15 December 2019
    Ribuan alumni Universitas Gadjah Mada dan masyarakat umum berkumpul di pagelaran Keraton Yogyakar
    Gusti
  • Ganjar : Kagama Harus Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat 14 December 2019
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (PP
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak