• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata

Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata

  • 22 Maret 2019, 15:42 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6173
  • PDF Version
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata
Belajar Dari Pengalaman Dieng Kulon Mengelola Desa Wisata

Menginisiasi sebuah desa wisata tidaklah mudah, sebab melibatkan seluruh unsur masyarakat dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda, penduduk lokal dan perangkat pemerintahan. Semua unsur ini harus terbuka dan bekerja sama dengan mengandeng pihak internal dan eksternal dalam melakukan upaya promosi wisata. Pengalaman Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang berhasil mengelola desa wisata lewat festival budaya tradisi potong rambut gimbal bisa menjadi rujukan bagi desa lain di Indonesia. Bahkan, pengalaman Dieng Kulon membangun desa  wisata menjadi bahan penelitian disertasi mahasiswa doktoral UGM, Drs. Bakri, MM., untuk mengetahui peran modal sosial masyarakat dalam pengembangan desa wisata.

Desa Dieng Kulon, kata Bakri, bisa menjadi rujukan dalam pengembangan desa pariwisata. Mantan Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Pariwisata ini mengatakan pengembangan desa wisata berasal dari ide seorang tokoh adat yang menginginkan festival budaya Dieng dengan upacara memotong rambut gimbal. “Tokoh ini tahu tentang potensi pariwisata dan mendapat dukungan kepala desa serta dukungan RT/RW untuk menampilkan grup kesenian tanpa dibayar,” kata mahasiswa Prodi Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana UGM ini.

Menurut Bakri, adanya kerja sama dengan pihak biro perjalanan wisata, serta promosi yang gencar, festival budaya dengan potong rambut gimbal ini menjadi daya tarik fetival budaya Dieng yang mampu mengundang wisatawan lokal dan mancanegara. Bakri menuturkan saat pertama kali festival budaya digelar tahun 2009, masyarakat Dieng Kulon sempat mengalami frustasi karena festival budaya tersebut hanya ditonton warga setempat. “Saat pertama kali yang datang orang lokal saja, lalu ada ide potong rambut gembel digabung dengan tradisi sebagai pemantik desa wisata,” katanya.

Mengetahui jumlah pengunjung sedikit, masyarakat membentuk kelompok kerja (pokja) yang bertugas di bidang kegiatan kepariwisataan dari pengelolaan kuliner, pengembangan homestay dan kerajinan tangan, hingga melakukan promosi dan menawarkan berbagai jenis paket wisata. “Semua kegiatan pokja bisa berjalan dengan baik karena ada transparansi dan saling keterbukaan dalam penyelesaian masalah,” ungkapnya.

Yang menarik dari penelitian ini, kata Bakri, sebagian besar pengelolaan kegiatan pariwisata banyak dilakukan oleh ibu-ibu yang menyediakan rumah mereka sebagai tempat menginap bagi wisatawan yang berkunjung ke Dieng. Bakri mencatat jumlah homestay pada tahun 2012 di Desa Dieng kulon berjumlah 32 dan hingga 2016 lalu mencapai 120 homestay. Saat ini, rata-rata pendapatan per bulan pemilik homestay ini mencapai Rp 4,3 juta. “Saat festival budaya hampir seluruh rumah dipakai untuk menginap, ada juga homestay penghasilannya per bulan sampai Rp50 juta rupiah,”katanya

Keberadaan homestay ini, menurut Bakri, didukung kebijakan pemerintah Banjarnegara berdasarkan kesepakatan dengan warga untuk tidak membangun hotel di Desa Dieng Kulon. “Kebijakan ini berdampak tumbuhnya homestay milik masyarakat Desa,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson;foto: Tribunnews) 

Berita Terkait

  • Perlu Modal Sosial dalam Pengembangan Pariwisata

    Thursday,14 January 2021 - 12:36
  • Perempuan Berperan Besar dalam Pengembangan Desa Wisata

    Friday,22 April 2022 - 14:07
  • KUNJUNGAN REKTOR KEPADA MAHASISWA PESERTA KKN

    Thursday,25 August 2005 - 10:04
  • Dongkrak Kunjungan Wisata Dengan Strategi Komunikasi Pemasaran

    Thursday,18 April 2013 - 15:12
  • Dua Tim UGM Peroleh Dana Hibah Bina Desa Kemenristekdikti 2019

    Tuesday,02 July 2019 - 15:58

Rilis Berita

  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung
  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual