• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Seminar PSKP UGM dan AISSR University of Amsterdam Ulas Isu Ekstremisme Agama

Seminar PSKP UGM dan AISSR University of Amsterdam Ulas Isu Ekstremisme Agama

  • 27 Maret 2019, 08:38 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 9594
Seminar PSKP UGM dan AISSR University of Amsterdam Ulas Isu Ekstremisme Agama

Kekerasan berbasis ekstremisme agama masih menjadi ancaman nyata di berbagai negara, termasuk di antaranya di Kenya, Nigeria, dan Indonesia.

Persoalan ini diulas dalam seminar bertajuk “Securing the local: the role of non-state security groups (NSSGs) in combating against violent-extremism in Kenya, Nigeria and Indonesia” yang diselenggarakan Selasa (26/3) di Gedung Pusat UGM.

“Sampai hari ini ekstremisme masih menjadi persoalan yang mengkhawatirkan. Konfliknya bahkan menjadi lebih rumit dalam berbagai aspek,” tutur Laurens Bakker PhD, peneliti dari University of Amsterdam.

Seminar ini diselenggarakan oleh Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM bekerja sama dengan Amsterdam Institute for Social Science Research (AISSR) Universiteit van Amsterdam (UvA) sebagai upaya untuk memahami aktivitas tersebut dalam kaitannya dengan peran aktor negara dan non-negara di berbagai tingkatan yang berbeda.

Dalam sesi yang pertama, Laurens berbicara mengenai tema “Research Framework and Overview”. Ia memaparkan hasil dari proyek penelitian yang dilakukan sebagai sebuah eksplorasi komparatif multi-level dan multi-sided terhadap peran yang dimainkan oleh kelompok keamanan non-negara di Indonesia, Nigeria, dan Kenya, terutama dalam konteks ekstremisme agama.

“Kelompok ekstremis ini menampilkan diri sebagai pihak yang melakukan kebaikan, menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap masyarakat,” terangnya.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa popularitas suatu kelompok ekstremis biasanya terbatas pada area atau pada kelompok etnis tertentu, tidak mencakup masyarakat yang lebih luas di sebuah negara.

Peneliti lain dari University of Amsterdam, Karim, memaparkan penelitiannya yang secara spesifik membahas sekuritisasi oleh dua kelompok, yaitu Banser dan Jamaah Maiyah, dalam riset berjudul “Santri’s violent and nonviolent securitization way in combatting violent- extremism: The case of GP Ansor and JamaahMaiyah”.

“Saya melihat bahwa orang-orang bergabung pada kelompok-kelompok ini untuk alasan yang beraneka macam,” ujarnya.

Karim membandingkan berbagai narasi dari kedua kelompok tersebut, di antaranya berkaitan dengan prinsip utama yang dianut, sikap terhadap nilai Jihad, referensi gerakan, abstraksi intelektual, serta prinsip nasionalisme.

“Susunan keamanan Banser melalui sistem paramiliter dan pendekatan baru Jamaah Maiyah dan imaginasi formulasi keamanan parastate hanyalah dua contoh di antara banyak kelompok yang juga mengeksplorasi dimensi yang berbeda dari keamanan di dalam lingkup Bhineka Tunggal Ika,” jelasnya.

Selain kedua peneliti tersebut, seminar ini juga menghadirkan peneliti dari berbagai lembaga serta perguruan tinggi, di antaranya Dete Alijah, MA dari Yayasan Prasasti Perdamaian yang membicarakan tema “The role of women in deradicalization in Indonesia” serta peneliti UGM, M. NajibAzca, Ph.D., yang memaparkan penelitian berjudul “From Combatant to Democratic engagement: Narratives from Poso, Central Sulawesi”. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • PSKP Gelar Webinar Bahas Kondisi Kelompok Rentan Akibat Pandemi

    Monday,14 December 2020 - 15:28
  • UGM Gelar Seminar Internasional Pembangunan Perdamaian di Asia

    Thursday,07 December 2017 - 14:54
  • PSKP Gelar Seminar Moderasi Agama Untuk Generasi Z

    Tuesday,01 November 2022 - 16:10
  • Masyarakat Jangan Terpengaruh Isu SARA dalam Pilkada

    Tuesday,21 February 2017 - 16:15
  • Guru Agama dan BK Ikuti Pelatihan Manajemen Konflik Berbasis Sekolah

    Wednesday,06 July 2011 - 16:12

Rilis Berita

  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria
  • Lustrum ke-12, Menuju Geografi Inovatif di Era Society 5.0 30 May 2023
    Tahun 2023, Fakultas Geografi UGM berusia 60 tahun. Sebuah waktu yang singkat untuk ukuran umur b
    Agung
  • Nano Kitosan Potensial Untuk Perawatan Gigi 30 May 2023
    Penyakit pulpa dan periapikal gigi masih menjadi persoalan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. D
    Ika
  • Kajian Strategis Power Wheeling Pada Seminar Nasional BEM KM Universitas Gadjah Mada 30 May 2023
    BEM KM Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan seminar nasional dengan topik power wheeling y
    Satria
  • Visualisasi Keragaman Budaya Indonesia Pada Kegiatan Cultural Festival 30 May 2023
    UGM Residence mengadakan kegiatan cultural festival di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual