• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • KAJIAN MVA DALAM MENEKAN BERCAK UNGU PADA BAWANG PUTIH

KAJIAN MVA DALAM MENEKAN BERCAK UNGU PADA BAWANG PUTIH

  • 12 April 2006, 12:59 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 5753
  • PDF Version

Dalam membudidayakan bawang putih salah satu kendalanya adalah gangguan dari penyakit bercak ungu (dalam bahasa jawa disebut trotol), yang dapat menimbulkan kerugian pada tanaman sampai 100 %. Sampai saat ini belum ada cara-cara pengendalian lain selain dengan penyemprotan fungisida, sehingga untuk memenuhi konsumsi bawang putih di dalam negeri, sampai saat ini kita mengimpor bawang putih dari Hongkong, Korea, Taiwan, China, dan Thailand. Pada tahun 2001, impor kita sebanyak 205.470 ton, dengan nilai sebesar 51.216.982 USD. Demikian yang diungkapkan Ir. Zainal Arifin, M.Si saat ujian Program Doktor dalam bidang Ilmu Pertanian pada hari Sabtu, 08 April 2006 di ruang Seminar Pascasarjana UGM.

Dalam disertasi berjudul “Kajian Moriza Vesikula Arbuskula (MVA) Dalam Menekan Perkembangan Penyakit Bercak Ungu (Alternaria Porri) Pada Bawang Putih” pak Zainal mengatakan Mengingat pentingnya bawang putih banyak dikonsumsi langsung oleh masyarakat dalam bentuk sayuran segar, maka perlu dicari cara-cara pengendalian penyakit bercak ungu yang tidak menggunakan fungisida sehingga lebih aman bagi konsumen dan tidak menimbulkan dampak negative bagi lingkungan

“Di dalam Undang-undang budidaya tanaman nomor 12 tahun 1992 pasal 20 dan Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1995 tentang perlindungan tanaman mengamantkan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT adalah upaya pengendalian penyakit atau organisme pengganggu tanaman dengan menggunakan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan, untuk mencegah dan mengurangi kerugian ekologi maupun ekonomi”, kata pak Zainal.

Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang ini mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan (i) mengekplorasi jamur MVA pribumi dari lapangan, agar dapat diaplikasikan ke dalam teknik budidaya bawang putih, (ii) memanfaatkan potensi jamur MVA terpilih sebagai agen hayati untuk meningkatkan ketahanan tanaman bawang putih pada fase pertumbuhan vegetatif terhadap A. porri, (iii) memperoleh isolate jamur MVA sebagai agen hayati yang diintegrasikan dengan penyemprotan fungisida mankozeb, (iv) memanfaatkan jamur MVA sebagai agen hayati untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang putih, (v) memanfaatkan potensi jamur MVA sebagai agen hayati yang dapat diperbaiki kualitas umbi bawang putih

“Hasil eksplorasi lapangan, mendapatkan bahwa Glomus sp. isolat Karanganyar dan Glomus sp. Isolate Wonosobo, merupakan jamur MVA hasil eksplorasi yang mempunyai viabilitas cukup baik untuk diuji pada penelitian lapangan”, jelas pak Zainal.

Ditambahkan, pak Zainal hasil penelitian terhadap potensi Glimus sp. Isolat Karanganyar dan Glimus sp. Isolate Wonosobo menunjukkan bahwa (i) persentase intensitas penyakit pada bawang putih yang tidak disemprot fungisida mankozeb dan tidak diinokulasi jamur MVA, lebih besar daripada intensitas penyakit pada kedua varietas bawang putih yang disemprot mankozeb, (ii) intensitas penyakit pada bawang putih yang diinokulasi Glomus sp. Isolate Kranganyar dan isolate Wonosobo lebih rendah daripada yang diinokulasi G. manihotis isolate Bogor, (iii) nilai laju infeksi (r) paling rendah terjadi pada bawang putih diinokulasi dengan Glomus sp. Isolate Karanganyar.

Hal ini menunjukkan bahwa Glomus sp. Isolat Karanganyar cukup efektif menekan laju perkembangan penyakit bercak ungu pada varietas Lumbu Kuning, daripada Glomus sp. Solat Wonosobo dan G. monihotis isolate Bogor. Fakta tersebut menunjukkan bahwa jamur MVA yang diintroduksikan secara tunggal dapat menekan laju infeksi penyakit bercak ungu, karena jamur MVA dapat membatu tanaman menjadi lebih tahan dalam menghadapi tekanan penyebab penyakit yang bersifat nekrotofik”, terang pak Zainal. (Humas UGM).

Berita Terkait

  • KAJIAN MVA DALAM MENEKAN BERCAK UNGU

    Wednesday,12 April 2006 - 16:22
  • Bawang Putih Berkhasiat Sebagai Antikanker Lidah

    Tuesday,23 June 2015 - 12:02
  • Purnomo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Taksonomi Tumbuhan

    Tuesday,19 March 2019 - 13:09
  • Bawang Putih Sebagai Anti Kanker Lidah

    Wednesday,03 June 2015 - 10:33
  • Konsumsi Bawang Putih Sebagai Obat Hipertensi Selama Kehamilan Bisa Bahayakan Janin

    Wednesday,17 July 2019 - 9:06

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual