• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Urgensi Revitalisasi Nilai Egaliter Budaya Arek Suroboyo

Urgensi Revitalisasi Nilai Egaliter Budaya Arek Suroboyo

  • 05 April 2019, 14:01 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3685
  • PDF Version
Urgensi Revitalisasi Nilai Egaliter Budaya Arek Suroboyo

“Pola interaksi antar individu masyarakat Kota Surabaya kini semakin berjarak dan eksklusif antar golongannya. Hal itu beriringan dengan perkembangan kotanya menjadi kota industri modern,” tutur A. Pratisto Trinarso dalam Sidang Terbuka Ujian Doktor pada Selasa (2/4) di Ruang Sidang Persatuan lt.3 Fakultas Filsafat UGM.

Argumen tersebut menjadi latar belakang mahasiswa S3 Prodi Ilmu Filsafat ini dalam menyusun disertasinya. Trinarso khawatir bahwa perubahan pola interaksi tersebut dapat mengancam eksistensi kebudayaan khas Surabaya, yakni budaya Arek Suroboyo.

Budaya Arek Suroboyo menekankan pada kultur masyarakat yang mengurangi penekanan terhadap titel dan adat tradisi, dan lebih mengedepankan kesuksesan ekonomi dan politik individu. Kekhasan yang dimiliki budaya ini, menurut Trinarso, yaitu keterbukaan, cenderung kasar, egaliter, dan bondo nekat (bonek).

Namun, ia berpendapat bahwa nilai egaliter dari budaya Arek Suroboyo ini perlu dipelajari karena memiliki manfaat pragmatis bagi perkembangan masyarakat Surabaya yang masih dihidupi hingga saat ini. Ia kemudian mencoba menggali nilai egaliter tersebut melalui perspektif aksiologis, terutama dari teori nilai yang dikembangkan oleh Max Scheler dan John Dewey.

Setelah diteliti, Trinarso menyimpulkan bahwa nilai egaliter dari budaya Arek Suroboyo terdapat dalam penggunaan Boso Suroboyoan, kesenian Ludruk, aktivitas organisasi Sinoman, dan kelompok suporter Bonek. Sebagai nilai budaya, nilai egaliter dari budaya ini terbatas hanya terikat pada budaya komunal masyarakat Surabaya.

Sementara hakikat nilai egaliter Arek Suroboyo dalam perspektif aksiologi, menurut Trinarso, adalah nilai yang bersifat objektif, apriori, dan merupakan nilai yang tetap. Nilai ini merupakan hasil preferensi dan pertimbangan masyarakat Surabaya dalam usaha memperjuangkan hidupnya.

Trinarso melanjutkan bahwa nilai ini menempati tingkat ketiga dalam hierarki nilai yang dikembangkan Max Scheler. “Nilai egaliter Arek Suroboyo bermakna keadilan karena menempatkan manusia sama dan sederajat dengan manusia lainnya. Nilai ini merupakan nilai intrinsik karena menjadi dasar tujuan hidup masyarakat Surabaya hingga saat ini,” ungkap dosen Universitas Katolik Widya Mandala ini.

Kemudian, dari sudut pandang aksiologi John Dewey, Trinarso menyimpulkan bahwa nilai egaliter Arek Suroboyo bercorak pragmatis karena membawa manfaat praktis. Hal itu berupa kesejahteraan hidup dari bisnis dan perdagangan.

Akan tetapi, menurut Trinarso, nilai ini memiliki keterbatasan pada ressentiment, yakni kualitas masyarakat Surabaya sebagai pengembannya yang menghidupi konsep manusia tertindas. Ressentiment  ini menguatkan komunalisme dan fanatisme kelompok.

Oleh karena itu, Trinarso menyarankan untuk merevitalisasi nilai ini dengan penyempurnaan konsep manusia dalam pemahaman substansinya dan kesadarannya sebagai individu. “Nilai egaliter Arek Suroboyo bersifat dinamis. Nilai ini berpoternsi hilang apabila masyarakat Surabaya mengalami perubahan dalam kebudayaannya akibat perkembangan zaman. Maka darinya, diperlukan revitalisasi agar nilai ini dapat terus diwariskan kepada generasi masyarakat Surabaya mendatang,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)

Berita Terkait

  • Komunikasi Pembangunan Tidak Harus Mengadopsi Teori Barat

    Friday,15 July 2011 - 15:27
  • Mahfud MD: Revitalisasi Pancasila Mendesak Dilakukan

    Thursday,17 February 2011 - 13:55
  • Revitalisasi Ritual Barong Ider Bumi Masyarakat Using Banyuwangi

    Friday,20 November 2015 - 21:23
  • Wamendikbud: Banyak Museum Yang Tidak Layak

    Sunday,18 December 2011 - 10:10
  • Raih Doktor Usai Teliti Eksistensi Inang-inang di Batak Toba

    Wednesday,10 June 2015 - 11:45

Rilis Berita

  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual