Di tahun 2006 ini menjadi babak baru bagi perkembangan Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada. Hal ini ditandai dengan pemisahan program-program monodisiplin dari multidisiplin yang baik secara administratif maupun akademik dengan pengelolaan secara tersendiri. Program monodisiplin ditangani oleh fakultas, sedangkan program multidisiplin ditangani SPs.
“Penataan itu menyebabkan SPs UGM menjadi sebuah sekolah yang lebih terfokus dan efisien dalam menjalankan misinya ke depan. Paling tidak SPs dapat berperan secara lebih baik dalam peningkatan mutu akademis dan pengembangan keilmuan secara lebih luas,” ungkap Direktur SPs UGM Dr Irwan Abdullah saat pameran pendidikan S2-S3 dan Sosialisasi Beasiswa, hari Selasa (18/4) di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.
Menurut Pak Irwan, SPs UGM saat ini bergerak menuju ke arah pengembangan program studi baru untuk memperluas wilayah ekspresi bagi para ahli di universitas, sekaligus untuk menjawab tantangan keilmuan dan pasar secara selektif. “Beberapa program studi baru, yang saat ini masih dalam proses pengkajian, diharapkan mampu menjawab banyak kebutuhan dan memberikan ruang yang lebih luas bagi wacana intelektual dalam skala yang lebih besar,” ujar Dosen FIB UGM ini.
Sejalan dengan orientasi tersebut, kata Pak Irwan SPs UGM secara bertahap mengalami perubahan dalam penciptaan suatu komunitas akademik sebagai tempat pencarian ilmu dan perluasan pergaulan keilmuan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Dalam konteks itu, bukan hanya dosen dan mahasiswa asing ang didatangkan dari berbagai negara, lebih dari itu SPs juga membangun kerjasama yang luas untuk mengirim dosen dan mahasiswa ke berbagai perguruan tinggi di luar negeri,” katanya.
Dengan demikian, SPs lebih mampu menjadi ruang bersama (common space) yang mempertemukan berbagai disiplin, pengajar, dan peneliti yang berasal dari berbagai fakultas. Ruang bersama itu mengandung makna suatu suasana dialogis yang dapat dibangun secara keilmuan yang dari proses ini diharapkan mampu melahirkan pikiran-pikiran keilmuan yang unggul yang akan didesiminasikan melalui media.
Selain itu, SPs juga memiliki posisi strategis dalam mengembangkan program studi yang bernaung di bawahnya. Payung yang lebih besar di bawah UGM memberikan dukungan yang lebih kuat pada berbagai program studi multidisiplin, yang diharapkan dapat menjadi ikon universitas. “Perluasan jaringan internasional juga akan memberikan peluang baru bagi pengembangan berbagai program yang ada,” tandas Pak Irwan (Humas UGM).