UGM Integrated Career Days (ICD) 2019 resmi dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., pada Rabu (10/4) pagi. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni 10-11 April 2019 di Grha Sabha Pramana (GSP). ICD kali ini diikuti oleh 23 perusahaan yang akan menyeleksi sekitar 5.000 orang pelamar.
Selain bursa kerja, acara ini juga menyelenggarakan talkshow dengan tema “Overcome The Industrial Revolution 4.0” pada siang harinya. Tema tersebut dipilih oleh panitia dengan harapan dapat memberi gambaran kepada para pemburu kerja yang hadir dalam bursa kerja tentang bagaimana dunia kerja di era Revolusi Industri (RI) 4.0 ini.
Edwin Hidayat A., SE., M.PM., Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., yang hadir siang itu menyatakan bahwa banyak perubahan terjadi sejak RI 3.0 menjadi RI 4.0. “Padahal, jarak keduanya kurang dari 20 tahun saja”, ujarnya.
Menurut Edwin, syarat utama yang dibutuhkan pekerja dalam era ini adalah kesadaran akan teknologi. “Mungkin kalau zaman saya kuliah di FEB dulu teknologi tidak terlalu penting. Namun, sekarang initinya jangan gaptek,” tekannya.
Edwin kemudian mengingatkan agar para mahasiswa yang akan bekerja nantinya untuk membangun ekosistemnya. Ekosistem yang dimaksud adalah mencari suasana kerja yang sesuai dengan spesifikasinya, yakni minat dan bakat. Selain itu, mereka juga harus memiliki visi yang jelas agar bisa membuktikan kemampuannya. “Persaingan kerja sekarang benar-benar tinggi, jadi kualitas diri harus ditonjolkan,” pesannya.
Hal berbeda disampaikan oleh Muhammad Aditya, , Presdir Gamatechno. Ia menuturkan bahwa era RI 4.0 juga menawarkan kepada pekerja kesempatan yang lebih luas juga. Hal itu karena era ini banyak mematikan sekaligus melahirkan pekerjaan.
Aditya menjelaskan hal itu karena perkembangan teknologi memberi kemudahan sekaligus menghapuskan fungsi suatu barang yang dahulu vital, semisal surat dan koran cetak. Di lain sisi, ia memaparkan bahwa dengan perkembangan itu juga memunculkan teknologi-teknologi baru yang membutuhkan orang untuk mengoperasikannya. “Jadi yang hilang akan terganti pula,” ucapnya.
Selain itu, era RI 4.0 ini, menurut Aditya, dinamika industri juga mengalami perubahan yang cukup cepat. Ia menceritakan bahwa sekarang banyak muncul perusahaan baru yang langsung melesat. Namun, di sisi lain, banyak juga perusahaan-perusahaan yang dulu besar sekarang telah bangkrut. Dari hal itu, Aditya menyimpulkan bahwa kesempatan untuk membuka usaha sekarang terbuka bagi siapa saja. “Siapa saja yang bisa melihat peluang dan memanfaatkannya maka bisa saja berkompetisi,” ungkapnya.
Hal yang ditekankan oleh Aditya adalah bahwa pekerjaan sekarang tidak melulu melihat jurusan dan nilai indeks prestasi dari pelamarnya. “Minat dan skill dari pelamar lebih diutamakan. Jadi karier akan terbuka bagi siapapun,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)