Pertumbuhan dan perkembangan kota menuntut kebutuhan ruang untuk mewadahi tumbuh kembang kota tersebut. Ekspansi ruang hingga ke daerah pinggiran kota (pheri-urban) menyebabkan penyebaran konsentrasi kegiatan dan semakin luasnya konsentrasi kegiatan kota. Mobilitas penduduk dengan menggunakan moda angkutan seperti sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum seperti bus kota, mini bus semakin lama meningkat. Sepeda motor merupakan jenis kendaraan kendaraan yang mendominasi lalu lintas di wilayah perkotaan Yogyakarta. Demikian yang dikemukakan Dr. Sudibyakto selaku Pengelola Program Studi Lingkungan UGM dalam release (21/04/06).
Menurutnya, prosentase pertumbuhan sepeda motor mencapai 8.25% per tahunnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota serupa di Indonesia yang rata-rata + 3-5%. Pada periode tahun 2002-2004, jumlah sepeda motor pada tahun 2002 mencapai 179,813 meningkat jumlahnya menjadi 213,690 pada tahun 2004 (Pemkot Yogyakarta, 2005). “Tingginya tingkat penggunaan sepeda motor dikarenakan rendahnya komposisi serta layanan angkutan umum, dimana sepeda motor ini relatif lebih mudah dimiliki oleh para mahasiswa dan para pelajar juga kalangan menengah ke bawah. Kondisi ini pada akhirnya akan menambah kesemrawutan dan kemacetan lalu lintas di berbagai ruas jalanâ€, katanya..
Lebih jauh peneliti PSBA UGM ini mengungkapkan, meningkatnya kendaraan bermotot, akan meningkatkan jumlah polutan yang dilepas ke udara atau yang umum disebut gas buang kendaraan bermotor. Gas buang kendaraaan bermotor tersebut mengandung partikel-pertikel SOx, Nox, CO, HC, partikel debu dan Pb (timbal) yang dapat menyebabkan iritasi mata, sesak napas, pusing-pusing dan yang kadan-kadang tidak disadari adalah efek akumulasi dari pertikel tersebut di dalam tubuh manusia yang barangkali akan menimbulkan efek beberapa tahun kemudian.
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Hari Bumi Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan UGM Dwi Anta Bekti Purnama, sebagai salah satu institusi yang peduli terhadap lingkungan, maka sudah sepantasnya program studi ilmu lingkungan, Sekolah Pascasarjana UGM turut serta dalam gerakan kampanye sadar lingkungan, yang dalam kesempatan tahun 2006 diwujudkan dalam suatu rangkaian kegiatan diantaranya adalah pameran foto dengan tema “Doing Something for Breathingâ€. “Tema ini dipilih mengingat semakin meningkatnya polusi udara yang terjadi khususnya di perkotaan yang apabila tidak diimbangi dengan pengendalian maka kualitas lingkungan akan menurun yang tentunya berpengaruh juga terhadap kualitas hidup manusiaâ€, tambahnya.
Pameran foto yang digelar 24-26 April 2006 di Hall Lt I Gedung Pascasarjana UGM ini, menampilkan sekitar 100 karya foto dengan obyek pencemaran udara di seputar Kota Yogyakarta, perbatasan Sleman dan Bantul, baik indoor maupun outdoor. Pengambilan gambar-gambar dilaksanakan oleh mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ilmu Lingkungan bekerjasama dengan mahasiswa Fakultas Geografi. (Humas UGM)