Universitas Gadjah Mada dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sepakat kerja sama dalam pemanfaatan hasil penelitian untuk mendorong kemajuan industri dan pertumbuhan ekonomi. Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman bersama yang dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.Eng., dan Direktur Utama PT. RNI, Didik Prasetyo, Selasa (16/4) di ruang tamu pimpinan, Gedung Pusat UGM.
Rektor mengatakan UGM sebagai salah satu perguruan tinggi bertugas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan produk penelitian yang diharapkan bisa dihilirkan ke masyarakat. “Kita memiliki banyak tenaga ahli dan produk penelitian sehingga memerlukan para mitra sehingga bidang perindustrian bisa berkembang,” kata Rektor.
Dikatakan Rektor, UGM memiliki pusat pengembangan usaha dan inkubasi yang bertugas menghilirisasi produk inovasi dan dikerjasamakan dengan industri maupun dipasarkan langsung ke masyarakat. Beberapa produk alat kesehatan, menurut Rektor, sudah dipasarkan ke masyarakat melalui industri kesehatan. “Alat penumbuh tulang pasca operasi gigi dan alat penyedot cairan hidrosefalus sudah dipasarkan,” katanya.
Ia menyebutkan salah satu produk kesehatan yang kini tengah dalam proses pengembangan adalah produk ring jantung yang kini dalam tahap uji coba pemasangan ke manusia. “Saat ini dalam tahap akhir pengembangan, kita usahakan punya produk ring jantung produksi dalam negeri tidak lagi harus impor,” katanya.
Menurut Rektor kerja sama pemanfaatan hasil penelitian ini sangat menguntungkan bagi UGM karena bisa menghilirisasi dan memasarkan hasil penelitiannya ke masyarakat luas. “Kita bisa saja membuat barangnya tapi belum tentu harus menjual dan memasarkannya sendiri sehingga diperlukan kerja sama dengan mitra,” katanya.
Direktur PT RNI Rajawali Nusantara Indonesia (persero), Didik Prasetyo, mengatakan kerja sama pemanfaatan hasil penelitian ini bisa mendukung bidang usaha RNI dalam bidang agro industri dan pengelolaan kawasan industri. “RNI saat ini akan menjadi perusahaan induk dengan 12 anak perusahaan sehingga kerja sama ini bisa memasarkan produk bersama,” katanya.
Selain itu, menurut Didik, kerja sama ini diharapkan juga mendukung kesepakatan sebelumnya antara Kementerian BUMN dan Kemenristek Dikti dalam program magang mahasiswa bersertifikat. “Program magang mahasiswa bersertifikat melibatkan 9.000 mahasiswa, kita kebagian sekitar 200 mahasiawa. Saya berharap ada mahasiswa UGM magang di RNI, syukur setelah magang bisa langsung jadi pegawai untuk membangun RNI,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)