• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Raih Doktor di UGM

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Raih Doktor di UGM

  • 18 April 2019, 13:52 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5057
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Raih Doktor di UGM

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, dr. Chairul Radjab Nasution, SP.PD., berhasil meraih gelar doktor di kampus UGM setelah mempertahankan disertasinya pada ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Kamis (18/4), di ruang auditorium FKKMK. Bertindak selaku promotor Prof. Laksono Trisnantoro M.Sc., Ph.D., dan Ko-promotor Prof. Mohammad Juffria, Sp.A., Ph,D., dan Dr. dr. Andreasta Meliala.

Di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dekan FKKMK UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Ph.D., SpOG(K)., promovenduz menyampaikan hasil penelitiannya soal pola hubungan antar lembaga dalam implementasi program jaminan kesehatan nasional. Chairul menuturkan bahwa Indonesia saat ini sedang melaksanakan kebijakan menuju cakupan kesehatan semesta. Namun begitu, pelaku kebijakan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan kebijakan pengelolaan jaminan kesehatan yang tersentralisasi di tingkat pusat dan pengelolaan jaminan kesehatan untuk pelayanan kesehatan yang kewenangannya justru mulai terdesentralisasi.

Ia menjelaskan pola hubungan antar lembaga dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tingkat pusat adalah model hubungan tradisional ketika terjadi konflik tujuan antara pemerintah selaku prinsipal dan BPJS kesehatan selaku agen di tingkat pusat. Pola ini menyebabkan peran prinsipal cenderung lemah dan tidak memiliki kendali sepenuhnya terhadap agen. Sebaliknya dalam pola hubungan di tingkat daerah  peran agen cenderung lemah terhadap prinsipal (pemda). “Kendali prinsipal yang lemah menuntut adanya kontrol hierarki prinsipal yang lebih kuat di tingkat pusat,” ujarnya.

Sementara pola hubungan antar lembaga dalam implementasi kebijakan JKN di tingkat daerah menerapkan model pola hubungan republik plato dimana prinsipal dan agen memiliki kesamaan tujuan, namun prinsipal dalam hal ini pemda cenderung memiliki informasi yang lebih banyak dari agen. “Kenyataan yang terjadi daya tawar agen lemah di daerah sehingga perlu penguatan peran agen secara hierarkis di tingkat daerah. Kebijakan prinsipal dalam anggaran dan program sangat menentukan keberhasilan agen dalam mengimplementasikan program JKN di daerah,” imbuhnya.

Menurutnya, posisi prinsipal dan agen di tingkat pusat dan daerah sering menghambat keberhasilan program dan harus diperbaiki dengan melakukan penguatan penyampaian informasi prinsipal pusat atas JKN dan penguatan kendali hierarkis prinsipal pusat atas agen, serta  penguatan informasi dan daya tawar agen terhadap pemda sebagai prinsipal di daerah.

Selain itu, ia mengusulkan perlu adanya revisi UU Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS dan perpres nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan untuk mengharmonisasi kebijakan JKN antar kementerian kesehatan dan kementerian sosial. “Bila ada harmonisasi kebijakan di dalam lembaga pemerintah maka tidak akan terjadi lagi inefisiensi pembiayaan jaminan kesehatan,” katanya.  (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • UGM dan BPJS Kesehatan Teken Kerja Sama Program Magang dan Peningkatan SDM

    Friday,11 November 2022 - 15:03
  • Dosen Sekolah Vokasi UGM Juara Hackathon BPJS Kesehatan

    Friday,30 August 2019 - 16:32
  • Pakar UGM: UU SJSN dan UU BPJS Perlu Dievaluasi

    Thursday,18 June 2020 - 19:12
  • Kurang Diminati, DIY Minim Pengawas Sekolah

    Thursday,12 January 2012 - 9:44
  • Kenaikan Iuran BPJS Tak Menjamin Penyelesaian Defisit

    Monday,22 June 2020 - 15:22

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual