• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Perawat Perlu Memiliki Kompetensi Perawatan Spiritual

Perawat Perlu Memiliki Kompetensi Perawatan Spiritual

  • 30 April 2019, 14:02 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6887
  • PDF Version
Perawat Sebaiknya Punya Kompetensi Perawatan Spiritual

Asuhan keperawatan merupakan tugas praktik keperawatan yang dilakukan perawat di rumah sakit. Pelaksanaan asuhan pun dilakukan berdasarkan standar keperawatan. Salah satu bagian penting dalam asuhan keperawatan adalah perawatan spiritual. Namun begitu, kompetensi perawatan spiritual yang diberikan perawat kepada pasien ternyata masih rendah, sebab perawat lebih mengutamakan perawatan dan pengobatan secara fisik. Sementara kebutuhan perawatan spiritual mampu menjamin kualitas hidup pasien.

Penelitian yang dilakukan mahasiswa program doktor Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi UGM, Henie Kurniawati, S.Psi., M.A., ditemukan sebanyak 50% dari 130 perawat beberapa rumah sakit di Jawa Tengah kurang kompeten memberikan perawatan spiritual. Selain itu, juga ditemukan masih kurangnya jumlah tenaga rohaniwan di rumah sakit, kurang kerja sama multidisiplin terkait perawatan spiritual dan tingginya beban kerja perawat yang tidak melakukan perawatan spiritual kepada pasien.

Penelitian Henie soal determinan perawatan spiritual yang melibatkan 311 perawat yang bekerja di rumah sakit terungkap bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap perawatan spiritual sehingga meningkatkan derajat kesehatan pasien. Menurut Henie, saat pasien mengalami kondisi yang menuntut sistem melakukan penyesuaian maka dikatakan pasien mengalami ketidakberdayaan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya ekstra secara spiritual, psikologis dan fisiologis untuk mengurangi tekanan tersebut. 

Manfaat dukungan sosial pada kesehatan, menurut Henie, mampu mempercepat kesembuhan, memperbaiki penyesuaian terhadap penyakit dan meningkatkan kepatuhan terhadap aturan pemakaian obat serta mengurangi frekuensi rasa sakit. “Kehadiran perawat dalam memberikan dukungan sosial kepada pasien berdampak besar bagi kesehatan,” ungkapnya.

Ia menambahkan dukungan sosial merupakan wujud kompetensi perawat dalam melakukan perawatan spiritual karena perawat mampu mengarahkan sikap pasien, memiliki kesediaan untuk memberi bantuan dan merawat orang lain serta berkontribusi nyata bagi sebagian besar orang.

Dari penelitian ini, ia berkesimpulan kompetensi perawatan spiritual yang dilakukan perawat sebenarnya potensial mampu menjawab tantangan dunia kesehatan. Olah karena itu, perawat yang kompeten setidaknya mampu memenuhi kepuasan pasien di rumah sakit khususnya dalam pemenuhan kebutuhan spiritual. “Bentuk perawatan spiritual ini mampu mendorong perilaku sehat pasien, memotivasi pasien untuk sembuh dari sakit serta membantu dan memfasilitasi kegiatan ibadah pasien,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Perawat Harus Bisa Beradaptasi di Era Digital

    Friday,16 March 2018 - 15:57
  • Karir Perawat Pengaruhi Mutu Pelayanan Keperawatan

    Sunday,08 December 2013 - 17:06
  • Pendidikan Keperawatan Tidak Cukup Untuk Pelayanan Perawatan Paliatif

    Wednesday,10 July 2013 - 8:44
  • Mayoritas Lulusan Perawat DIY Belum Ikut Uji Kompetensi

    Tuesday,03 August 2010 - 19:23
  • Perawatan Paliatif di Indonesia Belum Optimal

    Tuesday,04 March 2014 - 14:53

Rilis Berita

  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung
  • Mengenal Mata Silinder dan Cara Mengatasinya 24 June 2022
    Mata silinder atau dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual