• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Cerita Khamal Mengejar Impian Kuliah di UGM

Cerita Khamal Mengejar Impian Kuliah di UGM

  • 17 May 2019, 09:00 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3680
Cerita Khamal Mengejar Impian Kuliah di UGM

“Kita tidak bisa memilih terlahir di keluarga mana dan dalam keadaan seperti apa. Namun, hidup itu pilihan dan saya memilih untuk terus berjuang melawan keterbatasan,”kata Khamal Fadloli Ain.

Khamal merupakan anak bungsu dari dua bersaudara yang terlahir dari keluarga yang serba pas-pasan. Namun, keterbatasan ekonomi tidak lantas menghalanginya untuk meraih mimpi mendapatkan pendidikan dengan baik bahkan hingga perguruan tinggi.

Putra pasangan Budi Antono (52) dan Sri Wuryaningsih (50) ini berhasil diterima kuliah di Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM melalui jalur SNMPTN Undangan. Berkat ketekunan dan prestasi di sekolah Khamal bisa masuk UGM tanpa melalui tes.

Khamal mengatakan kedua orang tuanya bukanlah orang berada. Ayahnya sehari-hari mengamen di sebuah restoran. Setiap malam sang ayah bersama dengan grupnya manggung di sebuah rumah makan di Yogyakarta dan menghibur para tamu yang datang di rumah makan tersebut. Sementara sang ibu membuka warung makan di rumahnya. Namun, sejak akhir tahun lalu tidak lagi berjualan karena rumah tempat tinggal mereka direnovasi. Saat ini, ibunya berjualan kue yang dititipkan di warung-warung untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.

“Sejak November 2018 lalu ibu tidak lagi jualan karena rumah rusak akibat gempa 2006 lalu dan longsor akibat lahar dingin yang menggerus Sungai Code,” jelasnya saat ditemui dirumahnya baru-baru ini. Selama direnovasi Khamal dan keluarga mengontrak di sebuah rumah kecil yang tak jauh dari rumahnya.

Saat ini, Khamal dan keluarga tinggal di rumah sederhana warisan kakeknya yang berada di Sultan Ground yang berada di bantaran Sungai Code, Yogyakarta, tepatnya di Juminahan Danurejan II/99. Rumah berukuran 3x7 meter itu mereka tinggali sejak tahun 1998 silam. Sebelumnya, Khamal dan keluarga tinggal di rumah kakeknya di dalam SD Tegal Panggung. Sang kakek merupakan penjaga sekolah tersebut dan tinggal di kompleks sekolah.

Dengan pekerjaan orang tua itu pendapatan yang didapat tidak seberapa. Dari mengamen biasanya setiap bulannya meraih penghasilan Rp2 juta dan itu pun masih harus dibagi dengan seluruh anggota grupnya yang berjumlah 5 orang. Sementara hasil dari berjualan kue tidak pernah menentu.

Meskipun hidup dalam kondisi pas-pasan, Khamal tidak pernah mengeluh apalagi merasa malu dengan keadaan keluarganya itu. Dia terus berjuang melawan keterbatasan dengan tekun belajar dan terus berprestasi di sekolah. Bahkan, saat SMA dia mendapatkan beasiswa sehingga meringankan beban kedua orang tuanya.

“Hidup itu sebuah karunia Tuhan dan saya selalu bersyukur dengan keadaan keluarga kami saat ini,”ucapnya.

Selama menempuh pendidikan menengah atas di SMA 1 Yogyakarta, nilai-nilai akademis Khamal selalu memuaskan. Tidak hanya cakap di bidang akademis, dia juga berhasil memenangkan sejumlah penghargaan non-akademis dalam kelompok, antara lain juara III lomba baris berbaris Merah Putih PPI Kota Yogyakarta (2018), juara IV lomba baris berbaris merah putih PPI provinsi DIY (2018), dan juara I lomba baris berbaris Platinum SMA N 8 Yogyakarta (2018).

“Tugas saya terus belajar, berusaha, dan berdoa, selebihnya sudah kuasa Tuhan. Alhamdulilah usaha dan doa-doa saya dan orang tua selama ini didengar oleh Allah,” kata Khamal yang hobi musik ini.

Pria berkacamata ini menyebutkan sempat merasa khawatir tidak bisa lolos masuk UGM. Namun, kekhawatiran itu sudah terbantahkan dan yang tertinggal adalah rasa syukur dan bahagia yang mendalam karena usaha dan doa-doanya selama ini dikabulkan yang maha kuasa.

“Saya percaya kalau kita istiqomah di jalan Allah maka sesuatunya akan dimudahkan,” tuturnya.

Khamal beruntung memiliki orang tua yang mendukung cita-citanya untuk meraih pendidikan yang tinggi. Walaupun pendapatan sehari-hari terbilang mepet, Budi Antono dan Sri Wahyuningsih memiliki harapan besar pada anak-anaknya.

“Saya dan istri hanya tamatan SMA dan kerjanya ngamen, tetapi kami ingin anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dari kami. Karenanya kami akan mengusahakan bagaimanapun caranya agar mereka bisa kuliah,” kata Budi.

Putra pertamanya hampir menamatkan kuliah di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Lalu, saat ini disusul putra keduanya berhasil masuk di UGM menjadi kebanggaan tersendiri bagi Budi dan keluarga besarnya.

“Awalnya saya ragu apakah anak bisa masuk UGM, sebab kami ini hanya dari keluarga yang biasa saja, bukan orang pinter dan berada,” tuturnya.

Dia pun berpesan pada Khamal untuk terus tekun belajar dan selalu menjaga ibadah agar selalu dimudahkan jalan hidupnya.

“Mudah-mudahan nanti lancar kuliahnya dan bisa mengangkat derajat keluarga,” harapnya.

Sri Wuryaningsih mengungkapkan bahwa selain tekun belajar, Khamal merupakan anak yang selalu hidup prihatin. Paham dengan kondisi keluarga, diapun tidak pernah menuntut macam-macam.

“Anak ini prihatin sekali, rajian puasa, ibadahnya kuat dan alhamdulilah keinginannya dikabulkan Allah,” katanya. (Humas UGM/Ika)

 

 

 

 

Berita Terkait

  • Kisah Anak Sopir Bus Mengejar Mimpi Menjadi Insinyur di UGM

    Wednesday,02 August 2017 - 10:20
  • Penting Bagi Pemuda Membangun Impian Bersama

    Monday,24 January 2011 - 5:37
  • Raih Doktor Usai Teliti Sistem Pembangkitan Cerita Penyusun Balungan+

    Monday,31 August 2015 - 8:16
  • Dinan Javier, Pemain Timnas U-19 Diterima Kuliah di UGM

    Wednesday,02 July 2014 - 11:29
  • Membedah Kembali Cintaku di Kampus Biru

    Tuesday,09 February 2016 - 16:50

Rilis Berita

  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual