Selama ini, pondok pesantren adalah institusi yang ternomorduakan, khususnya dalam hal keterlibatan pemerintah (95% pondok dibiayai oleh swasta) dan akses ke pendidikan modern. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pondok pesantren, Departemen Agama RI pada tahun 2006 ini mengalokasikan dana untuk membiayai 3 (tiga) program, yakni (i) pengiriman lulusan pondok ke perguruan-perguruan tinggi terkemuka, (ii) pengiriman guru pondok untuk studi lanjut S2, dan (iii) pengadaan guru pengganti (selama guru tetap melanjutkan studi).
Hal tersebut dikemukakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UGM Dr. Chairil Anwar didampingi oleh Kepala Bidang Keagamaan dan Pondok Pesantren Kanwil Depag RI Pak Mahmudi dan Kepala Bidang Humas dan Keprotokolan UGM Drs. Suryo Baskoro, MS saat jumpa pers di ruang kerjanya (05/05/06) sehubungan dengan akan digelarnya Pertemuan Pimpinan Pondok Pesantren “Langkah Strategis Membangun Bangsa Melalui Pondok Pesantren†pada 8-9 Mei 2006 di UGM.
Menurutnya, guna merealisasikan tujuan di atas, khususnya tujuan (i) dan (ii), Departemen Agama telah menandatangani MoU dengan UGM, ITB, UI, IPB, UPI, ITS, dan UIN Jakarta. Khusus dengan UGM, akan dikerjasamakan ketiga program diatas sekaligus, disamping program matrikulasi paket C. Sebagai lembaga pencerdas bangsa terkemuka, UGM menyambut baik ajakan kerjasama ini
“Program pengiriman lulusan pondok ke PT terkemuka telah diawali dengan tes pada 20 April 2006, di provinsi di Indonesia. Sebagian besar peserta tes, yakni 503 calon, menjatuhkan pilihannya pada UGM sebagai tempat studi lanjut mereka. UGM merencanakan untuk menerima 60 calon mahasiswa dari jumlah tersebut,†ungkapnya.
Ditambahkan untuk merealisasikan pengiriman guru pondok untuk studi lanjut S2, akan diadakan tes di 10 provinsi. Untuk mendukung program pengadaan guru pengganti (selama guru tetap melanjutkan studi), UGM siap memfasilitasinya dengan program KKN Tematik. UGM juga siap memfasilitasi program matrikulasi paket C (untuk siswa-siswa Salawiyah yang tidak memiliki background akademik).
Oleh karena itu, guna mensosialisasikan program-program diatas dan mendapatkan masukan-masukan yang bermanfaat, Departemen Agama bekerjasama dengan UGM akan menyelanggarakan Pertemuan Pimpinan Pondok Pesantren, pada 8-9 Mei 2006 di UGM. Pertemuan yang mengangkat tema “Langkah Strategis Membangun Bangsa Melalaui Pondok Pesantren†ini akan dibuka oleh Menteri Agama pada 8 Mei 2006 pkl 19.30 di Balairung UGM. Pada 9 Mei 2006 pkl 08.00-12.30, pertemuan akan diisi dengan presentasi dan diskusi. Hadir sebagai pembicara adalah Jahja Umar, Ph.D (Dirjen Pendidikan Islam), Menteri UKM, Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi, dan Dr. Ir. Hartarto. Peserta pertemuan adalah Pimpinan Ponpes (150 orang), Departemen Agama RI, Kanwil Departemen Agama se Jawa, dan UGM. (Humas UGM)