• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM dan WWF Indonesia Himpun Data Keanekaragaman Hayati

UGM dan WWF Indonesia Himpun Data Keanekaragaman Hayati

  • 29 May 2019, 11:49 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6498
  • PDF Version
UGM dan WWF Indonesia  Inisiasi Himpun Data eanekaragaman Hayati

Fakultas Biologi UGM bekerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Yayasan WWF Indonesia menginisiasi pembentukan Komite Indeks Biodiversity Indonesia yang bertugas menghimpun data keanekaragaman hayati Indonesia sebagai salah satu pedoman kebijakan pembangunan keberlanjutan untuk konservasi kekayaan hayati. Hal ini mengemuka dalam Diskusi KOBI dan WWF yang berlangsung di ruang sidang Fakultas Biologi UGM, Rabu (29/5).

Dekan Fakultas Bioklogi UGM, Dr. Budi Daryono, mengatakan Indonesia dikenal oleh dunia sebagai negara megabiodiversity dengan keunikan alam dan beragam budaya. Namun, dalam pengelolaan aset keanekaragaman hayati, saat ini terjadi penurunan status keanekaragaman hayati akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan jumlah konsumsi serta perdagangan beragam tumbuhan dan satwa liar sebagai salah satu komoditas.

Menurutnya, untuk dapat memahami dengan baik status keanekaragaman hayati diperlukan indikator pengukuran yang konsisten. “Untuk menjawab hal itu diperlukan pendekatan pengukuran indeks keanekaragaman hayati,” katanya.

Budi menuturkan indeks keanekaragaman hayati Indonesia (IBI) ini diharapkan bisa menjadi alat ukur yang menggambarkan status keanekaragaman hayati dengan target pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. ”Metode yang dikembangkan mengacu pada living planet indexs yang telah digunakan sebagai alat ukur keanekaragaman hayati global,” ujar Budi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum KOBI.

CEO Yayasan WWF Indonesia, Rizal Malik, mengatakan terjadi jumlah penurunan signifikan dari keanekaragaman hayati Indonesia dari tahun 1970 hingga 2014. Meski demikian, penurunan keanekaragaman hayati ini belum menjadi perhatian media, pemerintah dan pihak lembaga internasional. Tidak hanya di Indonesia, penurunan keanekaragaman hayati ini terjadi secara global. “Baru-baru ini saja seolah dunia menaruh perhatian setelah ada laporan bahwa lebih dari satu juta spesies yang telah punah,” katanya.

Ia sepakat diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui keadaan jumlah keanekaragaman hayati di tanah air melalui Indeks Biodiversity Indonesia. Sebab, belum ada gambaran secara nasional mengenai keadaan biodiversitas.”Kita mengajak banyak pihak untuk terlibat termasuk KOBI, NGO, dan pihak lain seperti kementerian terkait,” katanya.

Ia berpendapat apabila terdapat data Indeks Biodiversity Indonesia maka bisa menjadi pedoman bagi para pengambil kebijakan dalam melaksanakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan.

Peneliti WWF Indonesia, Thomas Barano, mengatakan saat ini terjadi tren penurunan populasi per taxa pada populasi kelompok ikan, amfibi, mamalia dan burung. Tidak hanya itu, di beberapa daerah tertentu terdapat spesies yang sudah terancam punah. “Misalnya spesies gajah di daerah tertentu sudah punah,” ujarnya. 

Dengan inisiasi pembentukan Indeks Biodiversity ini diharapkan bisa menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dalam suatu kawasan dan wilayah yang didukung dengan kebijakan perlindungan untuk spesies langka dan terancam punah. “Biodiversitas adalah aset negara sehingga perlu dikelola dan dipelihara dengan baik,” katanya.

Di sela-sela kegiatan diskusi soal keanekaragaman hayati ini juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Fakultas Biologi UGM dengan Yayasan WWF Indonesia dalam kegiatan  pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk bidang lingkungan hidup. (Humas UGM/Gusti Grehenson) 

Berita Terkait

  • Program Kurator Hayati Berhasil Rekam 5 Ribu Data Keanekaragaman Hayati Lautan

    Monday,27 June 2022 - 9:59
  • UGM dan WWF Indonesia Himpun Data Keanekaragaman Hayati

    Wednesday,29 May 2019 - 11:49
  • Program Kurator Hayati Berhasil Rekam Ribuan Data Keanekaragaman Hayati

    Wednesday,28 April 2021 - 21:18
  • Indonesia Belum Miliki Indeks Biodiversitas Nasional

    Tuesday,24 November 2020 - 9:53
  • Puluhan Mahasiswa Asia Tenggara Pelajari Keanekaragaman Hayati Tropis di UGM

    Monday,08 July 2019 - 14:40

Rilis Berita

  • Mendiskusikan Borobudur Sebagai Kawasan Wisata Super Prioritas 28 June 2022
    Borobudur berbeda dengan destinasi-destinasi wisata yang lain, semisal Dieng, Sangiran dan lain-l
    Agung
  • Epilepsi dan Penanganannya 28 June 2022
    Epilepsi atau banyak dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak.
    Satria
  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual