• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

  • 31 May 2019, 11:43 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7307
Terapkan Gaya Hidup Sehat Usai Puasa

Bulan ramadan sebentar lagi usai. Setelah berpuasa selama sebulan tubuh harus beradaptasi pada kebiasaan makan sebelum ramadan.

Ahli gizi FKKMK UGM, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., MPH., RD., mengatakan setelah lebaran sebaiknya pola makan perlu diperhatikan karena lambung masih dalam penyesuaian usai berpuasa selama 30 hari.

“Saat puasa banyak terjadi perubahan pola makan baik itu dari sisi jam, frekuensi, jumlah, dan jenis makanan,” jelasnya saat ditemui di Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Jumat (31/5).

Misalnya, dari sisi jam makan yang tadinya bisa makan snack dengan bebas menjadi berkurang saat berpuasa. Lalu, jumlah makan juga berubah dalam sekali makan hanya dalam porsi kecil. Selain itu, juga jenis makanan yang dikonsumsi lebih banyak buah dan minuman segar saat berbuka.

Sekretaris Program Studi S1 Gizi Kesehatan UGM ini menyarankan untuk melakukan penyesuaian secara perlahan-lahan dari bulan puasa ke pola makan rutin biasa. Sebab, proses adaptasi lambung untuk kembali normal mencerna sesuai pola makan sebelum puasa membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

Tidak hanya itu, Mirza meminta masyarakat untuk tidak “balas dendam” saat makan dengan melahap porsi yang jauh lebih besar.

“Jangan kalap, semua makanan dimakan,” tandasnya.

Tidak dipungkiri saat lebaran banyak disajikan makanan lezat, seperti aneka macam olahan daging dan kue-kue manis. Saat silaturahmi biasanya suguhan tersebut juga banyak disajikan.

“Memang yang paling berat saat bersilaturahmi ke keluarga pasti akan ditawari makan berat. Usahakan tetap makan sebagai bentuk penghormatan, tetapi dalam porsi sedikit, jangan porsi makan pada umumnya,” paparnya.

Sedangkan untuk cemilan seperti kue-kue kering, Mirza mengatakan sebaiknya tidak mengkonsumsinya terlalu sering layaknya makan kacang. Pasalnya, kue-kue kering seperti nastar, kastangle dan lainnya memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Sementara bagi orang dengan pembatasan lemak seperti penderita diabetes dengan komplikasi, jantung, dan hiperkolesterolemia diharapkan untuk menghindari makanan berlemak. Dia menyarankan masyarakat untuk menyediakan buah-buahan dan sayuran untuk menjamu orang dengan masalah pembatasan lemak.

“Biasanya saat lebaran banyak opor dan kue sementara buah hilang. Padahal, buah harus dijadikan sumber utama saat konsumsi makanan sehingga usahakan selalu ada di setiap menu makan,” terangya.

Lebih lanjut Mirza mengatakan selain terjadi perubahan pola makan, saat berpuasa juga menyebabkan perubahan pada pola tidur. Jam tidur di bulan puasa berkurang karena banyak dilakukan aktivitas keagamaan. Oleh karena itu, setelah usai bulan puasa kualitas jam tidur perlu dipertahankan.

Selanjutnya kembali berolahraga, sebab banyak orang berhenti berolahraga di bulan ramadan. Hal itu perlu dilakukan karena kebanyakan pasiennya mengalami penambahan berat badan sekitar 3-4 kilogram setelah ramadan.

“Memang saat puasa bisa menurunkan berat badan 2-3 kilogram, tapi setelah ramadan bisa naik 3-4 kilogram dalam 1-2 hari saja,” ungkapnya.(Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • Mempromosikan Hidup Sehat di Kampus

    Friday,27 October 2017 - 16:28
  • Fakultas Teknik UGM Miliki Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

    Friday,12 October 2018 - 14:50
  • Tips Sehat Saat Lebaran

    Tuesday,26 April 2022 - 11:21
  • Jangan Ragu, Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa

    Monday,04 April 2022 - 13:34
  • Kurang Olahraga Berisiko Kena Diabetes Melitus

    Tuesday,18 August 2009 - 8:00

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual