• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Nyamuk Berwolbachia Berhasil Mengurangi Kasus DBD di Kota Yogyakarta

Nyamuk Berwolbachia Berhasil Mengurangi Kasus DBD di Kota Yogyakarta

  • 17 Juni 2019, 13:58 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5479
Nyamuk Berwolbachia Berhasil Mengurangi Kasus DBD di Kota Yogyakarta

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi permasalahan kesehatan di berbegai kota besar di Indonesia. Saat ini metode pengendalian penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti terus dikembangkan. Salah satunya yang dilakukan oleh tim Riset World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta yang memanfaatkan bakteri Wolbachia. Hingga dua tahun terakhir, tim sudah  menempatkan telur Aedes aegypti berwolbachia di tujuh kelurahan di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan di Kota Yogyakarta. Hasilnya, nyamuk berwolbachia berhasil mengurangi 74 persen kasus DBD di wilayah tersebut. “Namun, kita masih terus berproses untuk mendapatkan hasil akhirnya,” tutur Prof Adi Utarini, Peneliti Utama WMP Yogyakarta, saat menyampaikan laporan studi implementasi teknologi Aedes aegypti berwolbachia untuk pengendalian DBD di Yogyakarta, Senin (17/6), di kampus UGM.

Dengan hasil ini, Adi Utarini menegaskan wolbachia potensial untuk mengendalikan demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogyakarta. Lebih lanjut, Prof Uut, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa studi tersebut akan terus dilanjutkan dengan dilaksanakan di tiga hingga empat wilayah di luar Kota Yogyakarta. “Saat ini kita masih melakukan pemantauan Wolbachia di wilayah penelitian,” katanya.

Seperti diketahui, DBD masih menjadi permasalahan kesehatan di Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta melansir data peningkatan kasus yang terjadi. Hingga akhir Mei terdapat 335 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari jumlah kasus pada periode yang sama tahun lalu, 51 kasus. “Tapi tidak terjadi kasus angka kematian DBD yang tidak diinginkan,” katanya.

Sebagai informasi, Penelitian WMP Yogyakarta, yang sebelumnya bernama Eliminate Dengue Project-EDP Yogya, merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh Pusat Kedokteran Tropis (PKT) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan dukungan penuh pendanaan dari Yayasan Tahija bekerja sama dengan WMP Global. Hingga saat ini WMP Yogyakarta telah selesai melakukan peletakan 8.000 ember berisi telur Aedes aegypti berwolbachia di wilayah penelitian pada akhir 2017. Peletakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan di seluruh wilayah di Kecamatan Tegalrejo dan Wirobrajan. Sedangkan tahap kedua dilakukan di 38 kelurahan dan desa di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Selain itu, studi dampak juga dilakukan dengan mendata pasien demam yang berobat di 18 puskesmas di Kota Yogyakarta. Selanjutnya, pasien demam yang bersedia terlibat dalam penelitian didata dan diambil sampel darahnya untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium WMP Yogyakarta. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Kasus DBD di Yogyakarta Turun

    Friday,10 November 2017 - 13:34
  • Kasus DBD Yogyakarta Menurun, Pengaruh Nyamuk Wolbachia?

    Friday,10 November 2017 - 12:44
  • EDP Tarik 8.000 Ember Nyamuk Berwolbachia

    Wednesday,13 December 2017 - 14:23
  • Kasus DBD di Kota Yogyakarta Menurun

    Friday,08 June 2018 - 15:52
  • WMP Yogyakarta Tarik 21 Ribu Ember Nyamuk Wolbachia

    Tuesday,01 February 2022 - 16:34

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual