• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Lima Mahasiswa UGM Olah Kopi Temanggung Bernilai Lebih

Lima Mahasiswa UGM Olah Kopi Temanggung Bernilai Lebih

  • 19 Juni 2019, 14:23 WIB
  • Oleh: Agung
  • 5361
  • PDF Version
Lima Mahasiswa UGM Olah Kopi Ngemplak, Temanggung Bernilai Lebih

Sudah lama Temanggung dijuluki sebagai kota tembakau. Julukan yang sangat lekat tersebut tidak lepas dari suasana hawa yang sejuk dan cenderung dingin di sana.

Sebagai salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Temanggung kini mendapatkan julukan baru sebagai kota kopi. Julukan baru ini mulai melunturkan julukan sebagai kota tembakau, dan kopi memang lagi menjadi primadona produksi petani di daerah ini disamping produksi tembakau.

Ada dua jenis kopi yang yang berkembang dan dihasilkan di Temanggung, yaitu kopi Arabika dan Robusta. Dua jenis kopi ini merupakan potensi baru. Salah satu daerah di Kabupaten Temanggung yang menghasilkan kopi cukup besar adalah Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan.

“Di desa ini, kopi robusta menjadi hasil kebun yang cukup populer dan hampir semua warga desa menanam serta memproduksi kopi jenis Robusta," ujar Thomas Wardana, mahasiswa Filsafat UGM angkatan 2017.

Menurut Thomas dengan potensi alam yang melimpah dan didukung pemandangan hamparan sawah, udara yang sejuk serta masih terjaganya lingkungan yang asri Desa Ngemplak, Kandangan sesungguhnya menyimpan potensi  daya tarik wisata yang menarik. Potensi tersebut jika dimanfaatkan dan dikembangkan tentu mampu memberikan kesejahteraan dan menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menarik di Temanggung.

“Memang petani di Desa Ngemplak sering mengeluh, di saat panen kopi tiba dan produksi melimpah harga cenderung turun. Sangat disayangkan karena pemanfaatan keberadaan kopi di daerah ini masih sederhana, dipetik, dijemur kemudian dijual, bahkan kadang hanya dijual dalam bentuk beras kopi atau biji kopi," tuturnya, di Kampus UGM, Rabu (19/6).

Oleh karena itu, melalui  Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), Thomas Wardana bersama empat mahasiswa UGM lainnya, yaitu Dian Hafiizh Rachmawati, Dwi Rahmasari Fatmawati (Kimia, 2017), Tubagus Laka Atrinda Wibawa (Ilmu Keperawatan, 2017) dan Yesi Noviatun (Akuakultur, 2018), lantas mencari solusi agar kopi bisa bernilai lebih di saat panen dengan jumlah melimpah. Dengan dibimbing dosen Dr. Ngurah Weda Sahadewa, kelimanya pun menawarkan solusi alternatif yaitu pemberdayaan masyarakat melalui bidang pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam desa yang dimiliki dan kreativitas masyarakat desa.

Salah satu kegiatan yang kemudian dilakukan adalah memanfaatkan keberadaan kopi Robusta sebagai salah satu pendukung konsep Kawasan Agrowisata di Desa Ngempak atau disebut KAROSTA. Dalam program KAROSTA maka kopi Robusta diolah menjadi berbagai produk dan diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menikmati hasil olahan kopi.

“Program ini dilaksanakan di salah satu dusun di Desa Ngemplak, tepatnya di Dusun Gedongan sebagai pondasi awal terbentuknya desa wisata yang berkelanjutan. Inovasi ini pada akhirnya berhasil mendapatkan dana hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM M) DIKTI," ucap Thomas.

Dengan program ini, kata Thomas, kebun kopi di daerah ini dapat diberdayakan menjadi industri rumahan berbahan dasar kopi sehingga ketika pasca panen dan harga kopi lagi turun, masyarakat dapat memanfaatkan kopi menjadi berbagai jenis makanan dan minuman, seperti keripik daun kopi robusta, kerupuk kopi robusta, cireng robusta, nugget kopi, thai coffe (berbahan dasar daun kopi) dan berbagai macam olahan kopi lainnya.

Selain itu, kebun kopi juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat agrowisata. Sebagai agrowisata maka banyak sudut di bangun tempat bersantai dengan pemandangan dan nuansa alam kebun kopi robusta. Selain itu, dilakukan pula tur wisata kebun kopi dengan praktik petik kopi hingga mengolah kopi siap konsumsi.

Uniknya di desa agrowisata ini diterapkan tema bebas internet (free internet) atau area yang tidak memperbolehkan penggunaan internet. Dengan cara-cara semacam ini diharapkan mendukung budaya komunikasi dan interaksi langsung manusia pada orang sekitar dan alam.

Thomas lebih lanjut menjelaskan disamping meningkatkan perekonomian melalui pengolahan kopi menjadi makanan khas dan usaha mandiri untuk masyarakat lokal setempat, agrowisata ini menambah nilai filosofis dan kearifan lokal melalui kunjungan wisata di desa tersebut. Sangat dimungkinkan desa wisata berbasis kopi ini akan terus berlanjut mengingat peminat kopi akhir-akhir ini semakin meningkat.

“Kopi memang lagi naik daun sehingga tidak menutup kemungkinan produksi kopi lokal bisa dilirik oleh wisatawan luar daerah serta dibawa keluar daerah untuk dikenal penikmat kopi lain. Di agrowisata ini nama-nama jalan pun bernuansa kopi dengan penjelasan singkatnya," ungkapnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Kopi Bekatul ala Mahasiswa UGM

    Monday,23 May 2011 - 14:11
  • ‘Sari Nira Coffee’, Kopi Gula Aren Anti Diabetes

    Thursday,19 July 2012 - 3:47
  • Wana Kofftii, Kopi untuk Penderita Gastritis

    Tuesday,26 June 2018 - 14:27
  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18
  • UGM Akan Dampingi Pembangunan Kabupaten Bener Meriah

    Thursday,11 July 2019 - 15:34

Rilis Berita

  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung
  • Revitalisasi Sistem Ekonomi Pancasila 23 May 2022
    Indonesia memiliki budaya dan keunikan yang sangat beragam. Kekhasan keberagaman Indonesia juga t
    Satria
  • Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak 23 May 2022
    Mahasiswa program d
    Ika
  • Penutur Bahasa Indonesia Capai 300 Juta Jiwa 23 May 2022
    Pengguna bahasa Indonesia diketahui telah dipakai oleh lebih dari 300 juta penutur di dunia. Juml
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual