• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • OECD Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen Pada 2019-2023

OECD Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen Pada 2019-2023

  • 21 Juni 2019, 16:04 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 1406
  • PDF Version
OECD Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3 % Pada 2019-2023

Head of Asia Desk, Organization for Economic Co-operation And Development (OECD) Development Center, Kensuke Tanaka, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam empat tahun  ke depan, 2019-2023, tumbuh rata-rata di angka 5,3 persen.  Pertumbuhan tersebut berada di atas negara Malaysia 4,6 persen, Thailand 3,7 persen. Sementara China dan India tumbuh di angka 5,9 persen dan 7,3 persen. Meskipun pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dianggap paling tinggi di dunia dibanding Amerika, Afrika dan Eropa, namun masing-masing negara masih menghadapi persoalan yang sama soal defisit neraca perdagangan. “Defisit perdagangan ini dihadapi hampir semua negara baik di Asean, China dan India,” kata Kensuke Tanaka dalam seminar yang bertajuk Economic Outlook for Southeast Asia, China and India, Jumat (21/6) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

Khusus Indonesia ekonomi tumbuh di atas 5 persen, namun ia menilai rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto masih terlalu rendah yakni 11,6 persen di banding negara lain, seperti Malaysia, Korea dan Jepang yang sudah di atas 15 persen, bahkan mencapai 27 persen seperti Australia. Ia mengusulkan agar rasio pajak ini terus ditingkatkan.

Meski kondisi ekonomi Indonesia dianggap cukup tangguh dan kuat, namun negara dengan petumbuhan ekonomi yang kuat juga menghadapi risiko dan tantangan soal perkembangan fintech yang begitu meluas. Menurutnya, pemerintah diharapkan membuat aturan dan pengawasan yang tegas soal pinjaman dan peningkatan modal serta perlindungan data dan keamanan siber. “Setiap negara perlu memitigasi risiko dari fintech, saya melihat banyak negara tidak melakukan itu termasuk Indonesia,” katanya.

Selain dampak dari perkembangan pemanfaatan teknologi fintech, mitigasi risiko dari dampak bencana alam menjadi faktor kunci bagi negara untuk tetap bisa mempertahankan pertumbuhan ekonominya selalu stabil dan meningkat. “Indonesia termasuk negara yang rentan akan bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, selain banjir dan longsor,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga sempat menyinggung perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan penggunaan internet yang tumbuh dengan cepat di kawasan Asia, China dan India dalam lima belas tahun terakhir sehingga  menjadikan banyak perusahaan mengubah cara perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang dinilai berhasil memanfaatkan teknologi untuk mendorong kegiatan bisnis. “Teknologi informasi telah mengubah cara perusahaan dalam beroperasi dengan membagikan website dan penggunaan email sebagai bagian komunikasi dengan klien dan suplier untuk kegiatan ekspor dan perdagangan,” katanya.

Dosen FEB UGM, Sekar Utami Setiastuti, Ph.D., sepakat bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3 persen selama 2019-2023. Faktor kekuatan ekonomi tersebut ditopang oleh belanja domestik dan pertumbuhan pasar tenaga kerja. Namun, yang perlu disoroti adalah kondisi defisit neraca perdagangan disebabkan lebih banyak kegiatan impor bahan baku minyak dan gas.

“Defisit perdagangan terjadi karena impor minyak dan gas yang terlalu besar,” katanya.

Menurutnya, pemerintah perlu mengevaluasi disparitas harga terhadap pasokan minyak bumi dan gas di dalam negeri serta mengevaluasi kebijakan subsidi energi harga bahan bakar di tingkat konsumen. Selain itu, ia juga mengusulkan pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan investasi besar-besaran pada infrastruktur sehingga diketahui dampaknya bagi ekonomi secara keseluruhan. “Kita ingin menjaga kemampuan finansial negara agar selalu tetap dalam kondisi kuat,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pandemi Covid-19 Momentum Refleksi Kebijakan Perekonomian Nasional

    Wednesday,17 June 2020 - 16:05
  • Ekonomi Terus Melambat, BI Diminta Tekan Penurunan Nilai Tukar Rupiah

    Monday,21 September 2015 - 9:19
  • Sektor Ekonomi Potensial Penentu Keberhasilan Pembangunan Ekonomi DOB

    Monday,26 May 2014 - 11:35
  • Perlu Terobosan Untuk Mendorong Pertumbuhan Keuangan Syariah

    Tuesday,15 October 2019 - 14:08
  • ASEAN 2030, Menuju Komunitas Ekonomi Tanpa Batas

    Tuesday,02 September 2014 - 15:13

Rilis Berita

  • Menristek Sebut GeNose Kurangi Ketergantungan Impor Alat PCR Covid-19 15 January 2021
    Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjon
    Ika
  • Fapet UGM dan BNI Serahkan Dana Prawiramas kepada Mahasiswa 15 January 2021
    Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Bank BNI bekerja sama dalam kegiatan kewirausahaan yang berju
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Alasan Orang Yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Tidak Divaksin 15 January 2021
    Ahli Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Deshinta Putri Mulya, M.Sc., Sp.PD, KAI(
    Ika
  • Mengelola Stres di Era Pandemi Covid-19 15 January 2021
    Permasalahan manusia semakin lama semakin banyak dan kompleks. Terlebih di era global yang serba
    Agung
  • Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19 14 January 2021
    Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi untuk menekan penyebaran penularan Covid-19
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual