• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengamat UGM: YIA Masih Terkendala Akses Angkutan Umum

Pengamat UGM: YIA Masih Terkendala Akses Angkutan Umum

  • 24 Juni 2019, 09:31 WIB
  • Oleh: Satria
  • 2444
Pengamat UGM: YIA Masih Terkendala Akses Angkutan Umum

Yogyakarta International Airport (YIA) secara bertahap sudah mulai beroperasi dan diharapkan secara berangsur-angsur akan semakin banyak penerbangan dari bandara tersebut. Akan tetapi, masalah aksesibilitas masih menjadi kendala.

“Sebenarnya, yang sangat diperlukan bukanlah jalan tol, akan tetapi angkutan umum yang reliable dan murah,”papar pakar transportasi UGM, Prof. Dr.-Ing. A. Munawar, M.Sc., Senin (24/6).

Munawar mencontohkan di beberapa negara Asia, seperti bandara Narita juga jauh dari Tokyo, bandara Incheon juga jauh dari Seoul, demikian pula bandara International Hongkong juga jauh dari pusat kota. Akses dari bandara-bandara tersebut dapat ditempuh dengan bus Limousine berkualitas tinggi dengan harga relatif murah, langsung ke titik-titik pusat kota, dengan titik henti di hotel-hotel pusat kota. Kereta api juga langsung dari bandara ke pusat kota. Bahkan dari Stasiun Kowloon dapat check in sehingga penumpang dapat naik kereta api langsung ke Bandar Internasional Hongkong tanpa membawa bagasi.

Sayangnya, akses angkutan umum yang disediakan menuju YIA masih sangat kurang dibandingkan bandara-bandara Internasional di negara-negara Asia lainnya tersebut.

“Kereta api harus turun di Wojo atau Wates, kemudian berganti dengan naik bus. Bus yang disediakan oleh DAMRI hanya bus pemadu moda, point to point yang sangat terbatas titik pemberangkatan penumpangnya,”urainya.

Sebenarnya, ada alternatif lain yang dapat dikembangkan, tetapi terkendala birokrasi. Bus-bus berkualitas tinggi sebenarnya dapat disediakan oleh perusahaan-perusahaan bus swasta di DIY, dengan titik-titik henti di hotel-hotel, misalnya dari hotel-hotel daerah Monjali menuju ke YIA. Dari jalan Adisucipto – jalan Solo ke YIA dan masih banyak rute-rute potensial yang dapat dikembangkan.

Kemungkinan besar, imbuh Munawar, hotel-hotel yang menjadi titik-titik henti akan bersedia memberi dukungan finansial (subsidi) bagi beroperasinya bus-bus tersebut. Akan tetapi, hanya BUMN atau BUMD seperti DAMRI yang dapat ditunjuk untuk pengoperasian trayek tersebut. Bus swasta tidak diperkenankan.

Lain daripada itu, saat ini ada bus-bus DAMRI dengan ukuran bus besar yang beroperasi keliling ring road. Load factor (tingkat isian) bus-bus tersebut sangat kecil, hanya sekitar 20 persen. Jika trayek tersebut dipindahkan rutenya menuju YIA, dengan titik-titik henti hotel-hotel di sekitar ring road dan beberapa pusat kegiatan, tentu akan sangat bermanfaat dan load factor akan menjadi tinggi. Akan tetapi sekali lagi terkendala birokrasi, SK trayek bus DAMRI tersebut sudah ditentukan dan sulit untuk dirubah.

“Jika kendala birokrasi tersebut tidak dapat didobrak, akses ke YIA tetap buruk, sangat dikhawatirkan YIA akan bernasib sama seperti bandara Kertajati, sepi,”pungkas Munawar. (Humas UGM/Satria;foto: http://howdyindonesia.com)

Berita Terkait

  • Akibat Birokrasi, Pengembangan Angkutan Umum Perkotaan Mengalami Hambatan

    Friday,01 October 2010 - 14:43
  • Pustral UGM: Kenaikan BBM Bisa Berdampak Pada Penurunan Penumpang Angkutan Umum

    Wednesday,14 September 2022 - 12:15
  • Pakar UGM: Ciptakan Sistem Transportasi Ideal, Trans Jogja Perlu Bersinergi dengan Angkutan Umum Lain

    Thursday,25 November 2010 - 15:04
  • Teliti Indikator Kinerja Angkutan Umum, Imam Basuki Raih Doktor

    Tuesday,17 July 2012 - 7:25
  • Kebijakan Penanganan Angkutan Lebaran Belum Efektif Tekan Kerugian Produktivitas Nasional

    Friday,06 August 2010 - 9:22

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual