
UGM menjalin kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta. Jalinan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua rektor dari masing-masing universitas pada Minggu (23/6) pagi di Pondok Pesantren Pangeran Diponegoro, Sleman.
Berdasarkan MoU yang sudah ditandatangani, kerja sama ini berupa pemberian dukungan oleh UGM dalam upaya pembangunan maupun pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi UNU. Hal itu meliputi bidang pendidikan, penelitian ilmiah, pengabdian kepada masyarakat, teknologi, serta bidang lainnya yang nantinya bisa disepakati bersama oleh kedua belah pihak.
Prof. Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D, selaku Rektor UNU Yogyakarta, menyebut bahwa kerja sama ini merupakan upaya untuk menyiapkan jamaah NU yang lebih andal. Ia ingin agar para santri ponpes, utamanya NU, lebih dekat ilmu pengetahuan dan teknologi. “Hal itu untuk menghapus prasangka kolot yang sering disematkan kepada para santri ponpes. Untuk itu, kami butuh bantua UGM untuk berbagi ilmunya,” papar Purwo yang juga guru besar FISIPOL UGM ini.
Selain itu, Purwo menyatakan bahwa salah satu tujuan dari kerja sama ini juga untuk lebih mendekatan jamaah NU dengan pemerintah. Menurutnya, dengan kerja sama ini visi pemerintah, yang diwakili oleh UGM, dapat sesuai dengan kebutuhan jamaah NU, yang diwakili oleh UNU. “Hal itu juga berarti pengembangan jamaah nantinya bisa sesuai dengan visi dari pemerintah,” tuturnya.
Purwo mengaku bahwa keberadaannya di sini sebagai agen ganda dari kedua universitas. Dengan merujuk kepada slogan yang diemban UGM, yakni mengakar kuat menjulang tinggi, ia menyebut bahwa kerja sama ini juga akan membantu UGM untuk semakin menancapkan akarnya kepada jejaring jamaah NU.
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam menyukseskan kerja sama ini. Ia berharap kerja sama ini dapat diisi dengan kegiatan nyata yang nantinya memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia secara umum, dan jamaah NU secara khusus.
“Masalah dan tantangan Indonesia belakangan ini banyak sekali. Jika kita guyub rukun dan saling membantu, pasti Allah SWT akan memberian jalan keluarnya. Oleh karenanya, mari kita jaga kerukunan dan ukhwah di antara masyarakat Indonesia untuk kebahagiaan bersama,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)