Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, melepas ribuan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di 32 provinsi Indonesia, Jumat (28/6) sore di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM.
Menteri Susi dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan garis pantai panjang nomor dua di dunia. Negara kepulauan dengan 17.504 pulau dan 101 pulau terluar. Kendati begitu, potensi maritim perikanan dan seluruh potensi ekonomi kelautan tanah air belum sepenuhnya memberikan kesejahteraan bagi bangsa.
“Perikanan Indonesia bahkan tidak masuk 3 besar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Presiden Jokowi memiliki misi menjadikan laut sebagai masa depan bangsa dan membuat undang-undang yang luar biasa untuk tidak mengampuni pencuri di laut yakni dengan ditenggelamkan,” paparnya.
Dengan berbagai kebijakan yang dibuat tersebut mampu menjadikan pertumbuhan stok ikan naik 2 kali lipat, nilai tukar nelayan naik 10 kali lipat, dan nilai usaha perikanan mencapai 24 persen serta ekspor perikanan naik di atas rata-rata GDP. Sementara neraca perdagangan perikanan berada di posisi pertama se-Asia Tenggara.
Tidak hanya potensi perikanan dan kelautan yang besar, dikatakan Susi, Indonesia juga memiliki bonus demografi. Menurutnya, kondisi ini harus dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi bencana bagi bangsa.
“KKN akan menjadi satu aktivitas yang dibutuhkan oleh pertumbuhan populasi untuk mendidik, memberikan pemberdayaan, sharing ilmu ter-update terutama tentang situasi saat ini. Memberikan ilmu dari universitas,” tuturnya.
Dia mengapresiasi kegiatan KKN UGM yang melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin keilmuan. Pelibatan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu itu dipandang penting, sebab tanpa sinergi antar bidang tidak akan terwujud kegiatan yang komplet.
Susi menyebutkan banyak nelayan yang berada di wilayah terluar Indonesia memerlukan sentuhan pengetahuan praktikal yang belum mereka peroleh. Mulai dari cara menangkap, mengawetkan, menyimpan, serta mengelola hasil perikanan yang benar.
“Kalau semua bidang bersinergi saya yakin pengembangan Indonesia akan lebih cepat dan memberi pemberdayaan. Sekarang ini bagaimana meratakan kapasitas bangsa karena sangat timpang antara kota besar dan daerah,” urainya.
Tak lupa Susi berpesan pada para mahasiswa KKN untuk bisa membina masyarakat nelayan agar tidak melakukan pratik penangkapan ikan yang bisa merusak kelestarian sumber daya laut. Sebab, saat ini masih dijumpai beberapa daerah yang masyarakatnya menggunakan metode bius dan bom untuk menangkap ikan. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dapat merusak terumbu karang sehingga menyebabkan sumber daya ikan semakin menurun.
“Harapannya adik-adik bisa membawa filosofi keberlanjutan pada masyarakat. Jangan hanya traveling, jalan-jalan di pantai saja, tetapi harus sadarkan masyarakat kalau laut adalah sumber pangan,” pesannya.
Di akhir sambutannya Susi kembali menekankan melalui kegiatan KKN ini nantinya para mahasiswa dapat berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat. Selain itu, juga bisa berkomunikasi dan menyatu dengan masyarakat untuk membangun bangsa yang lebih maju dan bersatu.
“Semoga sinergi generasi muda dengan masyarakat, komunitas bisa terbangun untuk membangun bangsa yang lebih baik,”pungkasnya.
Sementar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan dalam program KKN UGM periode antar semester 2019 bertema “KKN-PPM UGM Mengabdi Untuk Indonesia, Menginspirasi Dunia” ini diikuti sebanyak 5.360 mahasiswa yang berasal dari 18 Fakultas dan Sekolah Vokasi. Para mahasiswa tersebut disebar ke 107/kabupaten kota di 32 provinsi Indonesia. Mereka akan menjalankan program KKN selama 49 hari sejak tanggal 28 Juni-18 Agustus 2019.
“Dengan potensi besar mahasiswa peserta KKN PPM ini tentunya tidaklah sulit untuk dapat menghilirisasi hasil-hasil penelitian dan penemuan teknologi-teknologi sederhana melalui program KKN,”katanya.
Program yang dilaksanakan dalam kegiatan KKN menyinergikan visi misi UGM dan sasaran pencapaian SDGs pemda serta menggandeng mitra untuk pencapaian tujuan bersama. Salah satunya dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan yang akan mengimplementasikan SDGs dengan tema “Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan”.
“Ada tujuh lokasi KKN yang bermitra dengan KKP. Beberapa lokasi KKN yang menggarap potensi kelautan dan perikanan antara lain lokasi KKN di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Natuna, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Sabang, Karimunjawa, Pulau Sebatik, dan Pantai Pesisir Jawa,” paparnya.
Panut menyebutkan dari 186 lokasi KKN-UGM, terdapat 51 lokasi KKN yang berada di wilayah pesisir pantai dan kepulauan. Dengan demikian, dari 5.360 mahasiswa KKN UGM, 27 persen diantaranya yakni 1.447 mahasiswa melakukan kegiatan di sektor kelautan dan perikanan serta pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai.
“Inilah salah satu bukti bahwa Universitas Gadjah Mada ikut berperan serta secara sesungguhnya membangun Indonesia dari sektor perikanan, kelautan dan kemaritiman,”ucapnya.
Berbagai terobosan telah dilakukan pemerintah melalui KKP untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Panut mengungkapkan bahwa UGM ingin menjadi bagian dari proses kemajuan itu. Salah satunya lewat program KKN dengan membangun kawasan pesisir dan membangun Indonesia dari pinggiran.
“Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang setinggi tingginya kepada Ibu Susi yang telah berkenan hadir untuk menerjunkan secara resmi 5.360 mahasiswa KKN PPM UGM ke seluruh Indonesia,” jelasnya.
Dalam pelepasan mahasiswa KKN itu turut hadir Gubernur Jawa Tengah, Gandjar Pranowo. Ganjar memberikan pengarahan kepada para mahasiswa yang akan menjalani KKN di Jawa Tengah. (Humas UGM/Ika; foto:Firsto)