Rektor Universiteit Leiden, Prof. Dr. Carel Stolker, melakukan soft opening UGM-Leiden Twin Lab di ruang seminar Departemen Perikanan UGM pada Kamis (27/6). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, Ph.D., M.Si., Apt., Wakil Dekan Bidang P2MKSA Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. serta beberapa delegasi Universiteit Leiden dan Tim Peneliti Zebrafish UGM.
UGM-Leiden Twin Lab ini berisi fasilitas penelitian zebrafish yang didatangkan dari Universiteit Leiden untuk memfasilitasi penelitian tentang bidang biomedis yang menggunakan zebrafish sebagai hewan model dan dilakukan oleh kedua belah pihak. UGM-Leiden Twin Lab tersebut merupakan fasilitas penelitian zebrafish modern pertama di Indonesia yang berstandar internasional.
Prof. Herman Spaink, Director of Institute of Biologi Leiden dan inisiator pembentukan Twin Lab, dalam sambutannya menyatakan bahwa Zebrafish merupakan hewan yang cocok digunakan sebagai model untuk penelitian biomedis, antara lain farmasi, toksikologi dan embriologi. Hal tersebut dikarenakan zebrafish memiliki beberapa kesamaan dengan manusia dalam hal respons terhadap penyakit dan genetikanyapun juga ada beberapa kemiripan.
“Zebrafish memiliki perkembangan yang cepat, telur transparan dan mudah diamati. Oleh karena itu, Zebrafish sangat potensial untuk pengobatan penyakit, seperti Tuberkolosis dan Diabetes Mellitus tipe 2. Zebrafish memiliki respons yang sama dengan manusia terkait dengan kedua penyakit tersebut,” jelas Herman.
Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Agung Endro Nugroho, Ph.D., M.Si., Apt menyampaikan pihaknya senang dengan adanya fasilitas ini. “Kami juga telah melaksanakan beberapa kegiatan kerja sama di bidang akademik dan penelitian dengan Faculty of Science Leiden dan adanya Twin Lab ini akan lebih memacu kegiatan kerja sama antara kedua belah pihak,” jelas Agung.
Wakil Dekan Bidang P2MKSA Fakultas Biologi juga menyatakan bahwa dengan adanya Twin Lab ini akan sangat bermanfaat bagi Fakultas Biologi karena dapat mengenalkan hewan model zebrafish secara langsung untuk kegiatan penelitian maupun akademik.
“Biasanya kami menggunakan tikus atau mencit sebagai hewan model untuk penelitian biomedis, namun dengan adanya fasilitas ini akan sangat memberikan alternatif baru hewan model yang lebih mudah perawatannya dan terlebih lagi di Indonesia, Ethical Clearance akan lebih cepat didapatkan untuk penelitian yang menggunakan ikan dibandingkan dengan yang menggunakan mammal sebagai hewan model,” papar Eko.
Pembentukan UGM-Leiden Twin Lab ini merupakan tindak lanjut MoU antara Fakultas Biologi dan Fakultas Farmasi UGM dengan Faculty of Science Universiteit Leiden, Belanda yang ditandatangani pada tahun 2016. Kesepakatan pembentukan UGM-Leiden Twin Lab ini telah ditandatangani oleh UGM, yang diwakili oleh Dr. Paripurna, S.Hum., M.Hum, LL.M., dan Universiteid Leiden, yang diwakili oleh Drs. Gert Jaan van Helden, pada 5 Juli 2018. (Humas UGM/Satria)