
Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2019 resmi dilepas menuju Desa Dullah Laut, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual, Maluku. Pelepasan dilakukan Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim, Kementerian Koordinasi Maritim RI, Ir. Elvi Wijayanti, M.Sc., didampingi Direktur Kemahasiswaan, Dr. Suharyadi, dan Agus Suhartono selaku pembina Tim ENJ 2019.
Tim ENJ UGM 2019 yang berjumlah 21 mahasiswa ini terdiri dari berbagai fakultas dan program studi dan akan melakukan ekspedisi di Desa Dullah Laut, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual, Maluku mulai 4-29 Juli 2019. Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) merupakan program sosial kemasyarakatan yang diinisiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM IPTEK dan Budaya Maritim.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kemaritiman dan membangkitkan budaya maritim bagi generasi muda Indonesia. Selain itu, dari kegiatan ini dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Hingga tahun 2018, sebanyak 8.000 mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan ENJ. Pada tahun 2019, ditargetkan sebanyak 1.000 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi berpartispasi berlayar memasuki pulau-pulau terdepan di seluruh wilayah Indonesia.
Elvi Wijayanti menyatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa karena hampir 2/3 luas Indonesia adalah lautan. Indonesia juga memiliki pulau 17 ribu lebih dengan garis pantai mencapai 100 ribu km lebih dan terluas kedua di dunia.
“Kekayaan alam, keanekaragaman hayati, ikan, terumbu karang, bakau dan lain-lain merupakan potensi ekonomi. Belum lagi keindahannya, Dullah Utara, Kota Tual Maluku tempat ENJ UGM kali ini tidak kalah dari negara-negara lain. Itu baru satu belum yang lain. Padahal, kita punya 17 ribu lebih pulau, tentunya masing-masing punya keunggulan baik dari keindahan alam, wisata bahari dan lain-lain,” ujarnya di Ruang Multimedia 2, Gedung Pusat, Universitas Gadjah Mada, Jumat (28/6) sore saat melepas Tim ENJ UGM 2019.
Menurut Elvi potensi yang besar tersebut kini sudah berkembang baik dan perlu dioptimalkan agar bisa menjadi sumber ekonomi atau sumber pendapatan. Agar dapat menjadi sumber ekonomi maka diperlukan pembangunan sumber daya manusia, penerapan teknologi dan mengamankan dari intervensi negara lain.
“Kita punya potensi besar dan sudah menuju kearah lebih baik. Ini membutuhkan SDM terampil dan berkarakter. Kalau kita ingin menjadi negara maritim tentunya SDM perlu disiapkan agar semakin mengenal dan berkarakter dengan kondisi maritim kita, baik itu jasa industri pelabuhan, trasportasi, nilai kelautan dan perikanan, industri jasa bahari, dan semua ini membutuhkan SDM yang terampil dan berkarakter,” tuturnya.
Direktur Kemahasiswaan, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., menyatakan dengan pengabdian Tim ENJ UGM 2019 ke Tual Maluku diharapkan mampu menjawab kekhawatiran banyak pihak soal tipisnya bela negara di kalangan anak muda. Menurutnya, kegiatan ini merupakan kegiataan riil untuk bela negara.
Dengan pengabdian pada kelompok masyarakat tertentu, baik memberdayakan desa binaan atau kegiatan semacamnya, dinilai lebih berarti dibanding sekedar study tour, studi banding atau kunjungan karena dengan pengabdian seperti itu terjadi transfer knowledge.
“Di Semarang ada ekspedisi Mapala ke Jambi. Hari ini juga di GSP ada penerjunan ribuan mahasiswa yang akan KKN ke daerah-daerah dan di tempat ini ada 21 yang akan melakukan ekpedisi ke Tual. Pertanyaannya mana yang kurang dari bela negara itu. Karena yang perlu diperhatikan dalam bela negara adalah rasa cinta tanah air, kesadaran bernegara, mengakui Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan,” ucapnya.
Zulfi Rima Mardiyanti, koordinator ENJ UGM 2019, menambahkan Desa Dullah Laut memiliki potensi alam yang sangat kaya dengan hasil laut yang melimpah, serta keindahan alam yang memesona. Sayangnya, potensi yang merupakan karunia Tuhan tersebut belum mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
“Makanya kami mahasiswa UGM dari berbagai bakcground pendidikan, berniat untuk mengabdi kurang lebih sebulan disana melalui kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya,” tambahnya.
Zulfi menjelaskan sebanyak 21 mahasiswa UGM yang tergabung dalam tim ini akan melakukan pengabdian dalam beberapa program kerja, diantaranya bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi-pariwisata. Program-program yang disusun merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakan pembangunan daerah, khususnya di kawasan timur, dan dari kegiatan ini diharapkan mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia. (Humas UGM/ Agung)