• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Susi Pudjiastuti Menteri Paling Populer di Media Sosial

Susi Pudjiastuti Menteri Paling Populer di Media Sosial

  • 01 Juli 2019, 14:44 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 2453
Susi Pudjiastuti Menteri Paling Populer di Media Sosial

Media sosial telah menjadi salah satu sarana yang dimanfaatkan oleh para elite politik untuk membangun popularitas, mendekatkan diri dengan masyarakat, dan memublikasikan berbagai kegiatan yang mereka kerjakan. Di antara menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menjadi yang paling populer di ranah media sosial.

“Bu Susi baru membuat akun Twitter 5 tahun yang lalu, tapi pengikutnya jauh melebihi menteri-menteri lainnya,” tutur peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM, M. Fauzi Ananta, Senin (1/7) di FISIPOL UGM.

CfDS merilis hasil riset yang mereka lakukan terkait popularitas media sosial menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK. Dalam riset ini, mereka meneliti penggunaan media sosial dan tipe interaksi yang dilakukan para menteri di dua platform media sosial, yaitu Twitter dan Instagram.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga 25 Mei 2019, Susi menjadi menteri paling populer di Twitter dengan jumlah pengikut sebanyak 964.213 dan engagement sebanyak 1.468.315. Jumlah pengikut yang ia miliki dua kali lipat lebih banyak dibandingkan menteri yang menempati peringkat kedua kepopuleran di Twitter, yaitu Lukman Hakim yang memiliki 469.513 pengikut, disusul Wiranto, Imam Nahrawi, dan Hanif Dhakiri dengan jumlah pengikut berada pada kisaran 300 ribu pengikut.

Sementara itu, pada platform Instagram, lima besar menteri paling populer diisi oleh Susi Pudjiastuti dengan 2.332.564 pengikut, Sri Mulyani dengan 1.390.970 pengikut, Imam Nahrawi dengan 389.323 pengikut, disusul Retno Marsudi dan Hanif Dhakiri.

Fauzi menerangkan, jumlah pengikut cenderung, meskipun tidak selalu, berbanding lurus dengan tingkat interaksi akun tersebut. Meski demikian, salah satu fakta menarik yang ditemukan di twitter adalah Eko Putro Sandjojo dan Budi Karya Sumadi, meskipun tidak masuk dalam top 5 Menteri Populer berdasarkan jumlah pengikut, namun memiliki tingkat interaksi yang cukup tinggi dari cuitan yang mereka unggah.

“Beberapa menteri juga memiliki strategi engagement yang cukup unik dan khas, misalnya kebiasaan Menteri LKH, Siti Nurbaya, yang paling sering menggunakan emotikon dalam mengunggah konten di media sosial,” imbuh Fauzi.

Manager Digital Intelligence Lab CfDS, Treviliana Eka Putri, menuturkan terdapat 4 menteri Kabinet Kerja yang tidak memiliki akun Twitter ataupun Instagram pribadi, yaitu Luhut Binsar Panjaitan, Pratikno, Basuki Hadimuljono, serta Rini Soemarno.

“Kemungkinan keempat menteri ini tidak merasa memiliki kebutuhan akan akun medsos pribadi karena akun kementerian yang mereka pimpin sudah cukup aktif dalam mempromosikan kegiatan ataupun capaian mereka,” ujarnya.

Lewat analisis data yang disediakan oleh Google Trends antara 1 Maret hingga 10 Juni 2019, terlihat bahwa popularitas menteri dipengaruhi oleh perkembangan sebuah isu. Sebagai contoh pada bulan April 2019, menteri BUMN, Rini Soemarno, menjadi nama yang paling populer saat muncul isu bahwa ia berencana mengganti BUMN dengan duper holding. Temuan ini menjadi menarik mengingat Menteri Rini sendiri tidak memiliki akun media sosial pribadi. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • Nama Nadiem Makarim Paling Banyak Dicari Netizen

    Tuesday,29 October 2019 - 15:34
  • Susi Pudjiastuti, Dari Tato Hingga Tamatan SMP

    Thursday,26 February 2015 - 14:33
  • Basoeki Hadimoeljono dan Susi Pudjiastuti Terima Herman Johannes Award

    Tuesday,20 February 2018 - 15:05
  • UGM Riset Pemetaan Batas Pemanfaatan Lahan Gambut

    Wednesday,30 April 2014 - 14:20
  • Pakar Lingkungan UGM Desak Menhut Hentikan Pembukaan Hutan untuk Lahan Sawit

    Friday,12 December 2014 - 13:21

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual