Fakultas Farmasi UGM menggelar Seminar Nasional dan Presentasi Ilmiah pada Sabtu (13/7) di Auditorium Bulaksumur, University Club Hotel UGM. Dengan tema “Dinamika dan Prospek Pendididikan Tinggi Farmasi di Indonesia”, seminar ini mengundang Dr. Nurul Falah Eddy P., Apt., Ketua Umum PP Ikatan Apoteker Indonesia, dan Prof. Tutus Gusdinar Kartawinata, Apt., Guru Besar Farmasi ITB.
Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberi pemahaman kepada sivitas akademika di Indonesia terkait kondisi pendidikan tinggi farmasi di Indonesia. Selain itu, acara ini juga ditujukan sebagai penghormatan kepada Prof. Marchaban, DESS., Apt., atas purna tugasnya.
Prof. Marchaban merupakan sosok yang lama mengabdi di bidang farmasi, khususnya di UGM. Ia telah menjadi dosen di Fakultas Farmasi UGM sejak 1 Oktober 1975. Kurang lebih 44 tahun sampai akhirnya purna sekarang. Atas pengabdiannya tersebut, ia beberapa kali dipercaya mengemban amanat untuk menduduki beberapa jabatan struktural.
Beberapa jabatan tersebut yakni Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan periode 1994-1997 serta Wakil Dekan Bidang Akademik periode 2000-2004. Tidak hanya itu, ia juga pernah menjabat dekan selama dua periode, yakni dari 2004-2008 dan 2008-2012. Setelahnya, Marchaban menjabat di senat akademik hingga masa purnanya tiba.
Prof. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D., Apt., Dekan Farmasi UGM, dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasihnya terhadap Prof. Marchaban mewakili seluruh sivitas akademika Fakultas Farmasi UGM. Selain itu, ia juga mengucapkan permohonan maafnya jika selama ini memiliki kesalahan. “Mari tetap menjaga tali silaturahmi setelah ini,” tuturnya.
Kemudian, terkait pendidikan tinggi farmasi di Indonesia, Agung menyatakan bahwa saat ini jumlahnya mencapai 248 kampus. Dari jumlah tersebut, terdapat 43 kampus yang terakreditasi C dan sebanyak 120 belum terakreditasi. Sementara untuk profesi hanya terdapat 43 kampus, dengan 2 yang terkakreditasi C dan 5 belum terakreditasi.
“Kondisi ini perlu diperhatikan mengingat farmasi menjadi salah satu bidang yang dibutuhkan masyarakat. Prodi Farmasi juga menjadi salah satu favorit. Melalui seminar ini, kami ingin memberi gambaran terkait hal tersebut secara jelas, sehingga bisa menjadi masukan untuk kemudian ditingkatkan,” ungkapnya. (Humas UGM/Hakam)