
Chief Executive Officer PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, menjadi pembicara dalam acara CEO Talk pada Senin (15/7) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan International Week (iWeek) serta International Summer University (ISU) yang diikuti 90 mahasiswa serta dosen dari berbagai negara, seperti Austria, Thailand, Malaysia, Nepal, dan Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin semua peserta mendapat pengetahuan dan pengalaman yang melimpah, terlepas dari latar belakang kebangsaan yang dimiliki,” tutur Dekan FEB UGM, Dr. Eko Suwardi.
Dalam acara CEO Talk yang berlangsung usai upacara pembukaan iWeek dan ISU, Ari membagikan pengalamannya dalam membangun kultur bisnis di Garuda Indonesia yang tidak hanya berfokus pada peningkatan profit tetapi juga kesatuan dari para punggawanya.
“Saya adalah CEO pertama yang mendapat wing di seragam saya, padahal hanya pilot yang mempunyai wing. Itu disematkan pada saya karena dianggap menjadi CEO yang bisa membuat kita bersatu seperti sebuah keluarga,” tuturnya.
Ketika memulai pekerjaannya sebagai pimpinan tertinggi Garuda Indonesia tanpa pengalaman di bidang bisnis penerbangan, perusahaan yang ia pimpin tengah menghadapi berbagai tantangan, di antaranya perubahan dramatis dalam teknologi penerbangan serta tingginya kompetisi harga tiket penerbangan baik di tingkat domestik maupun internasional.
Tantangan-tantangan tersebut, beserta tekanan yang lebih besar untuk memberikan layanan yang lebih bagi masyarakat, mendorong Garuda Indonesia untuk bertransformasi. Ari memaparkan, salah satu strategi yang dijalankan adalah transformasi budaya perusahaan melalui pembangunan manusia, proses, dan teknologi.
“Kami membangun semangat one family, one nation, one Garuda Indonesia. Ini adalah bagian dari transformasi itu,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Garuda Indonesia kini juga mampu menjadi game changer dengan berbagai produk baru yang akan diperkenalkan ke publik, di antaranya UAV Cargo, aplikasi TauBeres, serta Wi-fi gratis di dalam pesawat.
iWeek merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh FEB UGM sejak tahun 2014 silam. Menyadari keunikan dari ASEAN Community, iWeek terus diselenggarakan setiap tahunnya untuk memberikan wadah bagi para profesional maupun mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ASEAN, khususnya isu-isu terkait lingkungan bisnis di ASEAN.
Pada tahun ini, i Week yang berlangsung hingga 26 Juli mendatang masih mengusung tema Asean Business Environment, sementara ISU yang akan berlangsung hingga 2 Agustus mengusung tema Trends, Oportunities, and Challenges in Emerging Market.
Dirancang sebagai sebuah program pembelajaran intensif, ISU yang merupakan program kerja sama antara FEB dan Wirtschaftsuniversität Wien, Vienna ini berfokus pada kepemimpinan interkultural dengan memberikan kesempatan pada para peserta untuk mendiskusikan berbagai isu internasional bersama peserta dari baragam latar belakang budaya, agama, dan etnis. (Humas UGM/Gloria)