• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • BNPB Survei 584 Desa di Pesisir Selatan Jawa Antisipasi Tsunami

BNPB Survei 584 Desa di Pesisir Selatan Jawa Antisipasi Tsunami

  • 23 Juli 2019, 15:39 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2881
Antisipasi Ancaman Tsunami,  BNPB Survei 584 Desa di Pesisir Selatan Jawa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah melakukan pemetaan sekaligus melakukan penguatan kapasitas masyarakat desa yang berada di pesisir pantai selatan Jawa. Sebanyak 584 desa yang berada di pesisir pantai selatan Jawa akan dinilai tingkat ketangguhan masyarakatnya dalam menghadapi ancaman risiko bencana tsunami. Kegiatan yang melibatkan relawan dan pakar ini akan melakukan pemetaan dari Banyuwani hingga Anyer, Serang, Banten. “Semua desa yang rawan tsunami akan kita nilai ketangguhannya,” kata Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Lilik Kurniawan, usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Pengurangan Risiko Bencana di ruang Balai Senat, Gedung Pusat UGM, Selasa (23/7).

Lilik menyebutkan kegiatan pemetaan ini akan berlangsung selama 34 hari dimulai dari 12 Juli hingga 17 Agustus mendatang. Pihaknya sengaja menggandeng para relawan setempat untuk bisa mengomunikasikan materi mitigasi bencana kepada masyarakat setempat. “Sekarang tim berada di Pacitan, besok sudah di daerah pesisir selatan DIY,” katanya.

Menjawab pertanyaan wartawan, Lilik menampik kegiatan pemetaan ketangguhan bencana ini sebagai respons terhadap prediksi salah satu pakar yang menyebutkan akan adanya potensi tsunami di selatan Jawa setinggi dua puluh meter. “Kegiatan ini bukan untuk merespons itu,” ujarnya.

Hasil dari pemetaan ini, menurut Lilik, akan disampaikan ke pemerintah daerah kabupaten/kota untuk menindaklanjuti dari temuan BPNB ini. Apalagi, warga desa di selatan Jawa yang potensial terkena dampak bencana tsunami ini bisa mencapai 600 ribu orang. Menurutnya, penguatan warga desa agar tangguh bencana tidak bisa selesai dengan kegiatan ekspedisi pemetaan ini. “Kita mengajak kampus nantinya bisa melakukan KKN tematik, lalu memanfaatkan dana desa untuk pengguatan bencana dan pelaksanaan standar pelayanan bencana ini sebagai tugas kepala daerah untuk wajib menginfomasikan daerah mana saja yang rawan bencana,” katanya.

Soal pemasangan alat deteksi tsunami baru, Lilik mengatakan pihaknya saat ini baru dalam proses pengadaan alat deteksi tsunami bekerja sama dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait. “Kita sedang negosiasi dengan Bank Dunia soal alat itu, soal sensor nanti kaitannya dengan BMKG, buat tsunami dengan BPPT, termasuk stasiun pencacatan pasang surut,” katanya.

Dalam pidato sambutannya, Kepala BNPB yang dibacakan oleh Lilik menyebutkan kejadian bencana dari awal Januari hingga pertengahan tahun ini meningkat hingga 15 persen dari tahun lalu. Adapun korban bencana dari 2009 hingga sekarang ini mencapai 11.579 orang meninggal dengan  tingkat kerugian hingga Rp30 triliun. “Tidak heran kita disebut negara dengan korban bencana terbesar di dunia,” katanya.

General Manager Science GNS, Selandia Baru, Peter Benfell, mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan UGM dan pemerintah Indonesia untuk mengurangi risiko bencana. Menurutnya, Selandia Baru dan Indonesia merupakan negara yang rawan terkena bencana gempa bumi, tsunami dan erupsi gunung berapi. Namun demikian, katanya, pemerintah Selandia Baru melibatkan perusahaan asuransi untuk membayar ganti rugi bagi warga terkena bencana. “Awalnya pihak asuransi memandang sebelah mata dari dampak gempa bumi tapi kan nilai properti selalu naik,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan peneliti bencana dari kampus lokal dan keterlibatan peneliti internasional untuk meningkatkan kapasitas riset bencana secara nasional. “Kucuran dana riset bisa mencapai 40 juta dolar Amerika setiap tahun,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • EWS Deteksi Gempa Buatan UGM Siap Dipasang di Pesisir Pulau Jawa

    Monday,07 June 2021 - 14:42
  • Raih Doktor Usai Teliti Gaya Tsunami

    Friday,10 January 2014 - 13:51
  • 28 Wilayah Rawan Gempa dan Tsunami

    Monday,15 September 2014 - 15:22
  • Ancaman Tsunami di Selatan Jawa dan Barat Sumatera Masih Tinggi

    Thursday,17 March 2011 - 6:36
  • Jauh Sebelum 2004, Aceh Pernah Alami Giant Tsunami

    Monday,25 July 2011 - 15:17

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual