• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Masalah Proses Self-Regulation pada Anak ADHD Berasal dari Fungsi Psikologis

Masalah Proses Self-Regulation pada Anak ADHD Berasal dari Fungsi Psikologis

  • 29 Juli 2019, 16:03 WIB
  • Oleh: gloria
  • 1264
  • PDF Version
Masalah Proses Self-Regulation pada Anak ADHD Berasal dari Fungsi Psikologis

Penelitian yang dilakukan pada tahun 1997 menyatakan bahwa sumber penyebab masalah proses self-regulation pada anak ADHD berkaitan dengan kontrol inhibisi pada fungsi eksekutif.

Mahasiswa program doktor Fakultas Psikologi UGM, Melani Arnaldi, menjelaskan bahwa masalah anak ADHD dalam meregulasi emosi tidak hanya dipengaruhi oleh kontrol inhibis tersebut, tetapi juga tergantung dengan motivasi anak ADHD dalam mengupayakannya.

“Penelitian ini berusaha menemukan sumber penyebab masalah proses self-regulation pada anak ADHD dengan meninjau pentingnya fungsi self-awareness sebagai salah satu variabel psikologi,” tuturnya saat mengikuti ujian terbuka program doktor, Senin (29/7).

Wanita yang telah menjadi praktisi di bidang psikologi sejak tahun 2004 ini menuturkan, secara fungsinya masalah anak ADHD lebih baik ditinjau dari pendekatan psikologi. Hal ini berkaitan sebagai pendekatan teoritis yang dapat menggambarkan sumber penyebab masalah secara struktural.

“Penemuan sumber penyebab masalah pada fungsi psikologis akan dapat menjelaskan efektivitas terapi dan intervensi pada anak ADHD,” imbuhnya.

Proses self-regulation didefinisikan sebagai kemampuan mengarahkan fungsi eksekutif untuk mengadaptasi perilaku sesuai dengan batasan dan konsekuensi yang ada di lingkungan.

Hal ini mendasari pemahaman bahwa anak ADHD yang mengalami masalah self-regulation di sekolah umumnya sulit mengendalikan perilakunya sesuai dengan aturan dan batasan di sekolah sehingga anak sulit untuk berkonsentransi dan akhirnya mengalami masalah kesulitan belajar.

Hasil uji SEM memperlihatkan self-awareness sebagai salah satu dari dua fungsi psikologi yang memengaruhi terbentuknya proses self-regulation pada anak ADHD, di samping fungsi pemahaman. Fungsi self-awareness memiliki sumbangan sebesar 76,7% dan fungsi pemahaman memiliki sumbangan sebesar 19,9% terhadap mediator kontrol inhibisi pada fungsi eksekutif.

“Hal ini menunjukkan bahwa self-awareness memiliki fungsi yang lebih besar pengaruhnya dibandingkan fungsi pemahaman dalam membentuk kontrol tersebut,” terangnya.

Self-awareness sendiri telah mengalami perkembangan sejak anak berusia 3 sampai 4 tahun dan mencapai kemampuan meta-awareness pada usia 4 dan 5 tahun. Pada usia ini, anak sudah dapat memahami setiap konteks sosial dengan baik kaena anak sudah memiliki self-consciousness, self-evaluation, self-focus, dan self-recognition terhadap standar nilai di lingkungannya.

Melani menerangkan, permasalahan indikator self-awareness yang terbesar pada anak ADHD berkaitan dengan kemampuan anak ADHD untuk mengevaluasi fungsi afeksi secara sadar sebesar 87,8%. Anak ADHD sulit untuk menyadari dan mempertimbangkan hasil yang dilakukannya.

Ketidakmampuan anak mengevaluasi perilaku merupakan bagian dari rendahnya tingkat kesadaran anak dalam menentukan posisi dan peran di lingkungan. Anak sering melakukan tindakan yang ceroboh, agresif, dan sering gagal dalam mengelola emosi amarahnya pada situasi yang sama.

“Sulitnya anak ADHD mengevaluasi perilaku membuktikan bagaimana anak ADHD sulit menerima kritikan teman atas perilakunya, sehingga anak ADHD dikenal memiliki temperamen yang buruk,” tuturnya.

Ia menyebut bahwa diperlukan penelitian yang lebih mendalam terkait dengan intervensi untuk mengatasi masalah komorbiditas yang dialami oleh anak ADHD setelah dewasa, hal ini berkaitan dengan pengembangan intervensi self-awareness dan fungsi pemahaman. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • 12 000 Orang Butuh Penanganan Psikologis Jangka Waktu Lama

    Saturday,17 June 2006 - 17:16
  • Teliti SPMS Anak Prasekolah, Dosen UNY Raih Doktor

    Wednesday,30 January 2013 - 14:55
  • Stres, koping dan Adaptasi pada Anak Penderita LLA

    Monday,09 October 2006 - 16:24
  • LAPAS Dukung Proses Resiliensi Anak Didik

    Tuesday,27 November 2012 - 9:06
  • Usia, Interval Retensi dan Teknik Wawancara Pengaruhi Akurasi Ingatan Saksi Mata

    Monday,23 December 2013 - 12:57

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Teliti Pengaruh Pengungkapan Sukarela Modal intelektual 16 December 2019
    Modal intelektual menjadi salah satu informasi yang dapat diungkapkan secara sukarela dan dapat m
    Agung
  • Pusat Studi Asean Diminta Kaji Soal Sengketa Laut Cina Selatan 16 December 2019
    Dirjen Kerja Sama Asean, Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio Morato Tavares, menyebutkan saa
    Gusti
  • UGM Kembangkan Inovasi Penghitung Emisi Gas Rumah Kaca dari Lahan Pertanian 16 December 2019
    Peneliti UGM membuat ter
    Ika
  • Anak Muda Milenial Bicara Soal Kebangsaan 16 December 2019
    Anak muda sebagai generasi milenial saat ini terancam dari berbagai paham ajaran dan ideologi tra
    Gusti
  • Teladan Sosok Pemimpin dari Kalimataya 16 December 2019
    UGM menggelar ‘Pementasan Wayang Kulit’ pada Sabtu (14/12) di halaman Balairung UGM.
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak