
Pengelolaan kas merupakan keputusan yang sangat penting dipegang oleh manajer perusahaan. Studi empiris menunjukkan rerata kas terhadap aset perusahaan relatif lebih besar sehingga perusahaan akan cenderung meningkatkan aliran kas dikarenakan meningkatnya transaksi operasional dan motif menjaga kondisi keuangan di saat genting. Oleh karena itu, penyesuaian kas perusahaan secara terus menerus ke tingkat yang lebih optimal akan meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa program doktoral Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, R. Heru Kristianto, SE., M.Si., terhadap laporan keuangan 197 perusahaan sepanjang 2001-2017 di Bursa Efek Indonesia diketahui penyesuaian kas optimal perusahaan berpengaruh positif pada nilai perusahaan. “Pengelolaan kas perusahaan di Indoensia secara positif meningkatkan nilai perusahaan,” kata Heru dalam ujian terbuka promosi doktor di ruang Auditorium BRI, Program Magister dan Doktor, FEB UGM, Rabu (31/7).
Menurutnya, semakin besar kepemilikan institusional maka semakin kuat pengaruh kas pada nilai perusahaan. Namun, kepemilikan manajerial tidak berinteraksi langsung terhadap pengaruh kecepatan penyesuaian kas optimal pada nilai perusahaan. “Semakin besar kepemilikan manajerial maka semakin memperlemah pengaruh kas pada nilai perusahaan tapi memperkuat pengaruh kas optimal pada nilai perusahaan,” katanya.
Ia menambahkan faktor investasi memperkuat penyesuaian kas optimal pada nilai perusahaan. Namun, sebaliknya investasi juga memperlemah pengaruh kas optimal pada nilai perusahaan sebab investasi tidak berinteraksi terhadap pengaruh kecepatan penyesuain kas optimal pada nilai perusahaan.
Yang tidak kalah penting, menurutnya, kodisi utang memperlemah pengaruh kas dan kas optimal pada nilai perusahaan. Sebab, utang memperkuat pengaruh penyesuaian kas optimal pada nilai perusahaan. Menurutnya, diperlukan peran yang lebih besar dari tata kelola perusahaan terutama dalam kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komisaris independen dalam melakukan pengelolaan, monitoring dan kontrol terhadap kinerja perusahaan.
Selain itu, diperlukan peningkatan kesempatan investasi yang lebih baik untuk memperluas peran pasar modal dan pasar keuangan sehingga perusahaan lebih mudah dalam melakukan transaksi keuangan dengan biaya transaksi menjadi lebih murah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)