UGM berkolaborasi dengan Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC) of Sookmyung Women’s University (SMU) kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan bertajuk UNESCO-UNITWIN Training for Women’s Empowerment Through ICT and Leadership Training.
Diselenggarakan selama 5 hari pada 12-16 Agustus 2019, pelatihan ini diadakan untuk memberdayakan para mahasiswi UGM melalui kemampuan teknologi informasi dan komunikasi serta pendidikan kepemimpinan.
“Kami percaya bahwa perempuan yang ada di universitas ini akan mengubah masa depan, dan dapat memberikan pengaruh yang besar di tingkat keluarga, masyarakat, maupun negara,” ujar Dr. Yunkeum Chang, profesor dari Sookmyung Women’s University selaku Project Manager kegiatan pelatihan di UGM, Senin (12/8).
The University Twinning and Networking (UNITWIN) sendiri didirikan pada tahun 1992 pada sesi ke-26 dari UNESCO General Conference dengan tujuan untuk membangun kapasitas pendidikan tinggi dan institusi penelitian melalui pertukaran pengetahuan.
Pada tahun 2015, SMU yang ditunjuk sebagai host institutions membentuk jaringan internasional bersama perguruan tinggi, LSM, serta agensi di seluruh dunia untuk mempromosikan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan melalui berbagai program. Salah satu kerja sama yang dilakukan oleh APWINC adalah dengan PSW UGM terkait pendidikan TIK melalui joint research, education contents development, serta short-term training.
Sebanyak 72 mahasiswi UGM dari 14 fakultas dan 2 sekolah terpilih untuk mengikuti pelatihan pada tahun ini. Melalui pelatihan yang diikuti mahasiswi UGM bersama mahasiswi dari SMU, diharapkan dapat terbangun ekosistem yang positif bagi para mahasiswa untuk menggali ilmu dan pengalaman.
“Saya harap dalam kegiatan ini kalian dapat dengan bebas membagikan ide-ide kalian, merefleksikan identitas kita sebagai perempuan. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk belajar tidak hanya sari para pengajar tapi juga pelajaran di luar kelas melalui relasi pertemanan yang akan kita bangun,” papar Chang.
Ini merupakan kali ketiga UNESCO-UNITWIN Training for Women’s Empowerment diselenggarakan di UGM. Setelah ketiga fase ini, kedua institusi akan melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana program ini memberikan dampak yang postifi bagi para peserta.
“Dari beberapa komentar peserta sebelumnya, saya mendengar bahwa aktivitas seperti ini sangat berguna untuk memberi pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa kita. Setelah tiga kali diselenggarakan, kita perlu evaluasi apa saja yang sudah diraih, dan program seperti apa yang perlu dibangun selanjutnya,” terang Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. (Humas UGM/Gloria)