• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jusuf Kalla: Pancasila Jangan Dibuat Rumit

Jusuf Kalla: Pancasila Jangan Dibuat Rumit

  • 15 Agustus 2019, 11:10 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 1959
  • PDF Version
Jusuf Kalla: Pancasila Jangan Dibuat Rumit

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, menjadi pembicara kunci dalam acara pembukaan Kongres Pancasila XI di UGM, Kamis (15/8).

Dalam pidatonya, ia menyampaikan pesan agar pembahasan tentang Pancasila tidak dilakukan secara rumit sehingga justru menimbulkan kebingungan.

“Semakin sederhana pembahasan Pancasila, semakin orang bisa paham. Semakin orang paham maka Pancasila semakin bisa dihayati,” tuturnya.

Pancasila, ujarnya, bukan sekadar slogan atau filsafat, tapi merupakan fondasi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus bisa dimengerti dan dihidupi, tidak hanya dihafalkan.

“Fondasi itu tidak perlu kelihatan, tapi dia menjadikan negara kita kokoh,” imbuhnya.

Baginya, penghayatan Pancasila dalam kehidupan masyarakat menjadi hal yang lebih penting dibandingkan penguraian Pancasila secara ilmiah yang justru menimbulkan berbagai penafsiran berbeda.

“Pancasila sebenarnya sangat sederhana dan tegas, tapi dalam penafsiran dan pelaksanaannya kadang berbeda-beda, tergantung siapa yang menafsirkan dan melaksanakannya,” terang Jusuf Kalla.

Sebelum membuka Kongres Pancasila, ia berpesan agar para pembicara dan peserta dapat melakukan diskusi yang menghasilkan pikian-pikiran yang dapat dipahami oleh segenap masyarakat.

“Semoga Kongres ini menghasilkan sesuatu yang sederhana, mudah dipahami, mudah dihayati, dan mudah diukur,” pungkasnya.

Kongres Pancasila XI yang mengambil tema“Aktualisasi Pancasila dalam Merajut Kembali Persatuan Bangsa” menegaskan tanggung jawab segenap elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Penegasan ini dirasa penting, terutama dalam konteks masyarakat yang beberapa waktu terakhir sempat diwarnai oleh rivalitas tensi tinggi dan ancaman perpecahan, serta kegaduhan yang bersumber dari berita-berita hoaks dan provokatif.

“Perjuangan para pendahulu kita dalam menentang kolonialisme adalah demi merontokkan struktur yang membeda-bedakan warga negara, menolak struktur anti-kesetaraan dan anti-kebebasan. Sayangnya, dalam kehidupan kita hingga saat ini masih terjadi relasi kuasa yang tidak seimbang,” papar Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.End., D.Eng., IPU.

Untuk mewujudkan visi bernegara seperti yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alenia kedua, dibutuhkan kemauan dan kemampuan setiap warga negara untuk bekerja sama di dalam segala ragam perbedaan yang ada.

Persatuan menjadi kunci dalam suasana kehidupan yang diliputi oleh perpecahan sehingga kerja sama membangun negara menjadi terlalu sulit dilakukan bila kehidupan berbangsa dipenuhi prasangka, dan ketiadaan rasa saling percaya.

Ia menerangkan, munculnya sejumlah organisasi atau masyarakat sipil yang tidak sipil menjadi tantangan penting untuk masyarakat demokrasi dan masyarakat Pancasila hari ini.

Sebuah negara yang dipenuhi oleh sikap-sikap yang tidak sipil dan penuh kebencian akan memecahkan sendi-sendi persatuan bangsa yang telah dibangun bersama-sama, menjadikan lingkungan tidak sehat, merusak dan beracun, tidak menciptakan kemajuan, produktivitas dan peradaban yang tinggi.

 “Kebebasan mengungkapkan pikiran, dan keyakinan perlu diberi tempat, kita lindungi dan kita beri salurannya, agar ide-ide dan kreatifitas bisa mengalir dengan bebas. Tetapi dalam menjalankan hak bersuara ini, lakukanlan secara sipil, dengan cara yang elegan dan beradab,” ucapnya.

Dalam Kongres ini, akan dipresentasikan 141 abstrak call for papers dari para peserta kongres. Di samping itu, rangkaian acara Kongres Pancasila juga diisi dengan Orasi Kebangsaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI dengan tema “Berita Bohong (hoaks) Merusak Kesatuan Bangsa “ serta dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tema “Pesan Persatuan Bangsa, dari Yogya untuk Indonesia”, juga paparan oleh berbagai pembicara lainnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)

Berita Terkait

  • Jusuf Kalla Terima Anugerah Hamengku Buwono IX

    Thursday,19 December 2019 - 14:49
  • Jusuf Kalla Himbau Peneliti UGM Kembangkan Jenis Tanaman Hutan Di Lahan Gambut

    Monday,17 December 2007 - 10:01
  • Jusuf Kalla Harapkan UGM Terus Berkiprah

    Thursday,23 September 2010 - 15:59
  • Jusuf Kalla: Semangat dan Ilmu, Syarat untuk Bisa Maju

    Wednesday,12 October 2011 - 14:51
  • Jusuf Kalla, Semua Orang Punya Tanggung Jawab Kebangsaan

    Friday,20 December 2019 - 8:13

Rilis Berita

  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria
  • UGM Peringati Hari Pendidikan Nasional 2022 13 May 2022
    Universitas Gadjah Mada menggelar upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2022. Upacara
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual