Ribuan sivitas akademika UGM memadati halaman Gedung Pusat UGM untuk mengikuti upacara bendera dalam rangka peringatan HUT ke-74 RI, Sabtu (17/8) dalam balutan busana daerah.
Di samping upacara bendera, parade, lomba busana, dan seni daerah, yang diikuti 31 tim dari berbagai fakultas dan unit kerja di lingkungan UGM, memberi kesan tersendiri terhadap perayaan HUT RI di UGM di samping menjadi momen untuk mengingat peristiwa bersejarah dari perjuangan para pendiri bangsa.
“Peringatan HUT ke-74 RI Tahun 2019 saat ini tidak hanya dimaknai sebagai lepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan,” ucap Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng yang bertindak sebagai pembina upacara.
Mengusung tema “UGM Merangkai Perbedaan” parade ini diselenggarakan untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan identitas budaya. Parade ini merayakan pentingnya busana daerah sebagai salah satu sarana yang mengakomodasi nilai-nilai, filsafat, dan pandangan, yang direpresentasikan secara simbolik dan fisik dalam wujud busana dan tata rias.
Tidak sekadar memeriahkan acara, ajang ini memberikan ruang bagi sivitas akademika yang berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda untuk memperkenalkan keragaman budaya tersebut, dan menumbuhkan perasaan saling memahami dan saling memaknai.
Dalam parade yang juga berlangsung di halaman Gedung Pusat, para peserta bergantian memasuki area pentas dengan busana daerah dan menampilkan atraksi budaya sesuai tema yang dipilih, baik berupa tarian, sandiwara, hingga permainan tradisional.
Tema perayaan HUT ke-74 RI pada tahun ini adalah “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Tema ini mengandung makna bahwa pembangunan sumber daya manusia yang unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia.
Dengan kata lain, pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. SDM Indonesia harus unggul dalam segala bidang sehingga dapat bersaing secara global, terlebih ketika memasuki era industri 4.0.
“Kita sadar bahwa kemajuan industri yang berjalan di Indonesia tidak cukup hanya dengan infrastruktur, akan tetapi harus didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tutur Rektor.
Untuk mencapai hal tersebut, perguruan tinggi harus tampil sebagai garda terdepan dalam mencetak SDM yang unggul dan kompetitif di masa mendatang.
Bonus demografi yang dimiliki saat ini harus dioptimalkan dengan mencetak SDM Indonesia yang unggul melalui peningkatan kualitas pendidikan. Perguruan tinggi juga perlu menyiapkan diri agar mampu beradaptasi untuk mencapai keberhasilan dalam membangun bangsa.
“Peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan dinanti oleh bangsa ini dalam menjawab segala tantangan yang ada,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)