• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Waspada Dengan Kutu Debu Tumah Tangga, Karena Bisa Sebabkan Alergi

Waspada Dengan Kutu Debu Tumah Tangga, Karena Bisa Sebabkan Alergi

  • 28 Februari 2008, 15:04 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4249
  • PDF Version

Yogya, KU

Saat ini lebih dari 20% penduduk dunia menderita penyakit alergi seperti rhinitis alergi, asma, eksim, dermatitis atopi dan alergi makanan. Menurut Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM dr Sumadiono SPA(K)menjelaskan, dari sekian penyakit alergi, sekitar 25-35 persennya masih disebabkan tungau atau kutu dari debu rumah tangga.

“Angka penderita alergi di dunia saat ini lumayan tinggi mencapai 20%,” kata Sumadiono kepada wartawan, Kamis (28/2) di RS Sardjito.

Sumadiono mengatakan faktor risiko yang berperan langsung akan timbulnya alergi tadi yaitu faktor genetik dan lingkungan. Dan ini masih sering dijumpai baik pada anak yang dimulai sejak bayi dan dapat menetap sampai dewasa. Dengan demikian pengenalan dini, diagnosis, dan penanganan penyakit alergi yang tersebar di masyarakat dapat memperbaiki kasus-kasus penyakit alergi terutama di Indonesia .

“Alergi ini bahayanya mulai awal kelihatan tanda-tandanya sampai timbul shock,” tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama dr Cahya Dewi Satria, M.Kes menambahkan untuk jenis kutu debu rumah tangga yang paling banyak mengakibatkan alergi bentuknya memang sangat kecil dan tidak terlihat jadi sulit dibersihkan. Biasanya binatang ini tinggal di sofa, kasur dan serat-serat kain.Dengan kondisi itu maka menurut Cahya perlu dikembangkan kemampuan dokter untuk mendeteksi alergi secara cepat dan tepat. Salah satunya dengan Skin Prick Test yang sudah banyak berkembang di negara maju.

“Banyak dokter yang memang sering tergesa-gesa dalam mendeteksi alergi, khususnya pada anak, sehingga diperlukan anamnesa yang tepat, kalo bisa gunakan Skin Prick Test, ” tegasnya.

Cahya menerangkan, dalam rangka memberikan gambaran nyata dan memberikan informasi tentang diagnosis penyakit alergi dan penanggulangannya, Fakultas kedokteran UGM bekerjasama dengan Rumah Sakit Sardjito akan menggelar kegiatan workshop Skin Prick Test Patch and Test dan Seminar Allergy Up Date pada hari Kamis dan Jumat, 6-7 Maret mendatang, bertempat di gedung kuliah kelas internasional dan ruang auditorium Fakultas Kedokteran UGM.

“Kita ingin memberikan pengetahuan bagaimana cara kerja alat skin prick test patch dalam melakukan diagnosis cepat kasus alergi,” tegasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Mengkaji Kepemilikan Tabungan Rumah Tangga di Indonesia

    Tuesday,13 February 2018 - 13:06
  • Prevalensi Penderita Rinitis Alergi Meningkat

    Tuesday,11 October 2016 - 15:13
  • Anak Penderita Alergi Cenderung Alami Defisiensi Vitamin D

    Thursday,25 October 2018 - 15:10
  • Deteksi Dini Alergi Obat ARV Penting Dilakukan

    Wednesday,23 November 2016 - 12:44
  • Penggunaan Obat Tetes Mata Pada Anak Bisa Sebabkan Kebutaan

    Thursday,06 December 2007 - 15:11

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual