Universitas Gadjah Mada mewisuda dan meluluskan 3.755 lulusan sarjana dan diploma. Dengan jumlah sebanyak itu, prosesi wisuda dilaksanakan selama dua hari, 21-22 Agustus di Grha Sabha Pramana UGM. Untuk hari pertama, sebanyak 1.867 lulusan yang diwisuda dengan rincian 1.276 lulusan sarjana dan 591 diploma.
Masa studi rata-rata untuk wisudawan program sarjana adalah 4 tahun 3 bulan. Waktu studi tersingkat untuk program sarjana diraih oleh Nadya Imerelda Tambunan dari Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fisipol, yang lulus dalam waktu 3 tahun 3 bulan 26 hari. Sementara untuk program diploma III (D3) adalah 3 tahun dan Diploma IV (D4) adalah 4 tahun 4 bulan. Waktu tersingkat untuk lulusan diploma diraih oleh Hamdan Akbar dari Prodi D3 Komputer dan Sistem Informasi, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari.
Rerata usia lulusan program sarjana adalah 22 tahun 10 bulan, sedangkan program diploma 21 tahun 4 bulan. Predikat lulusan termuda untuk program sarjana diraih oleh Aldo Meyolla Geraldino dari Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) yang menyelesaikan studi sarjananya pada usia 18 tahun 8 bulan 1 hari. Sedangkan lulusan termuda untuk program diploma diraih oleh Sukma Suci Safitri dari Prodi D3 Pariwisata, Sekolah Vokasi, yang menyelesaikan studi diploma pada usia 19 tahun 8 bulan.
Jumlah wisudawan yang berpredikat cumlaude untuk program sarjana adalah 1.128 lulusan dan diploma sebanyak 562 lulusan. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk program sarjana adalah 3,40. Wisudawan yang meraih IPK tertinggi untuk program sarjana periode ini diraih oleh Fernandia Sheila Meidi dari Prodi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, yang lulus dengan IPK 3,99. Sedangkan IPK rata-rata untuk program diploma diraih oleh Anggi Prastika Larasati dari Prodi D3 Kesehatan Hewan, Sekolah Vokasi, yang lulus dengan IPK 3,93.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam pidato sambutannya mengatakan tema “SDM Unggul, Indonesia Maju” yang diusung dalam peringatan HUT RI tahun ini mengandung makna bahwa pembangunan SDM yang unggul menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. Sebab, SDM yang unggul di segala bidang diharapkan bangsa Indonesia dapat bersaing secara global di era industri 4.0.
Dalam kesempatan itu, Rektor mengutip pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan bahwa saat ini kita tengah berada dalam dunia baru yakni dunia yang jauh berbeda di banding era sebelumnya. “Dunia tidak semata-mata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi,” katanya.
Di era disrupsi ini jenis pekerjaan, menurut Rektor, bisa berubah setiap saat. Banyak pekerjaan lama yang hilang, tetapi juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan. “Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan baru yang meledak yang dibutuhkan,” katanya.
Di era yang demikian kompetitif, keberadaan SDM yang berkualitas menjadi faktor yang sangat menentukan. Adapun proses peningkatan kualitas SDM dapat ditempuh dengan perbaikan pendidikan untuk menjalankan kemajuan teknologi seiring kemajuan industri 4.0. “Karena itu perguruan tinggi berperan sebagai agen perubahan yang dinanti oleh bangsa ini dalam menjawab berbagai tantangan yang ada,” tuturnya.
UGM sebagai pengemban mandat pendidikan nasional, kata Rektor, diharuskan terus melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar serta kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman. Hal itu dilakukan untuk mencetak lulusan-lulusan berkualitas yang mampu menggunakan ilmu mereka dalam rangka menyelesaikan problem yang ada di tengah masyarakat dan membuat perubahan yang berarti.
Wakil Wisudawan, Vincetia Fanny Gita Rosari dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK), dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pimpinan unversitas dan fakultas, staf akademik dan non akademik yang telah membimbing para wisudawan selama menempuh pendidikan di kampus tercinta.
Meski telah lulus dan diwisuda, ia berharap UGM selalu terus menjulang tinggi dengan prestasi di tingkat dunia, namun tetap memberikan kontribusi bagi masyarakat. “UGM harus tetap tetap ‘membumi’ dengan mengabdi ke masyarakat melalui hasil penelitian yang berguna bagi bangsa dan negara,” katanya.
Pada upacara wisuda periode IV tahun akademik 2018/2019 kali ini disi dengan pidato sambutan dari Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM sekaligus Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan penyematan lencana Kagama oleh Pengurus Pusat Kagama sekaligus Gubernur Bengkulu, Dr. drh. Rohidin Mersyah, kepada salah satu wisudawan sebagai tanda resmi menjadi alumni baru yang tergabung dalam Kagama (Humas UGM/Gusti Grehenson)