Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM sekaligus Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno,M.Soc.Sc., mengatakan di era disrupsi revolusi industri 4.0 banyak profesi yang hilang, namun juga bermunculan jenis pekerjaan baru. Namun, dari kesemuanya itu, ia menyebutkan profesi Saintis Data menjadi profesi termahal di dunia atau profesi yang paling banyak dibutuhkan. “Data Scientists profesi termahal di dunia,” kata Pratikno saat memberi wejangan kepada ribuan wisudawan lulusan sarjana dan diploma UGM, Rabu (21/8).
Menurut Pratikno profesi saintis data merupakan orang yang memiliki kompetensi yang mampu mengombinasikan ilmu matematika, statisika, komputer sains dan ilmu bahasa. “Semakin lama, profesi ini semakin dibutuhkan,” katanya.
Meski demikian, kata Pratikno, setiap lulusan sarjana dan diploma memiliki kompetensi dan bidang ilmu masing-masing yang memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaannya. Namun, ia mengingatkan agar para wisudawan tidak bergantung dengan satu keterampilan yang ia miliki. “Apapun gelar dan bidang ilmu semakin dibutuhkan memiliki technical skill juga memiliki social skill maka sebaiknya bergaul lintas fakultas dan lintas prodi akan lebih baik,” katanya.
Di era disrupsi transformasi digital dan otomasi, kata Pratikno, banyak peluang yang terbuka, namun banyak profesi yang hilang. Ia mengutip laporan dari Lembaga Riset Internasional, McKinsey Global Institute yang memprediksi di tahun 2030 ada sekitar 75 juta hingga 375 juta pekerjaan yang hilang.”Ada job gain dan ada juga job loss karena disrupsi dan otomasi,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar lulusan UGM tidak segan-segan untuk mengganti cita-cita profesi yang diidamkan. Sebab, barangkali profesi yang diimpikan tersebut sudah tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang ini dan di masa mendatang. “Cita-cita saudara masuk ke UGM empat tahun lalu, barangkali direvisi, bisa jadi tidak relevan lagi atau sudah usang,” paparnya.
Meski muncul jenis pekerjaan baru dan pekerjaan lama yang hilang, namun untuk mendapatkan sebuah jabatan prestisius di pemerintahan agar bisa berkontribusi lebih luas untuk masyarakat menurutnya tidak mesti harus meniti karier dari bawah. “Untuk jadi pejabat, tidak mesti jadi CPNS bisa lewat wirausaha atau bekerja di korporasi swasta, jadi politisi tidak mesti mendaftar ke partai politik, mumpung masih muda pilih tempat yang memberi ruang untuk terus bisa belajar dan mengembangkan diri,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Pratikno menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studinya. “Nikmatilah rasa bahagia ini dengan keluarga, handai taulan, setelah wisuda ini setidaknya yang jomblo terbuka peluang untuk tidak tidak menjomblo lagi,” kata Mensesneg yang disambut tawa para hadirin yang hadir. (Humas UGM/Gusti Grehenson)