• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta

Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta

  • 27 Agustus 2019, 13:47 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3773
  • PDF Version
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta
Ibu Kota Baru Tidak Akan Gantikan Fungsi Jakarta

Pemerintah telah mengumumkan rencana pemindahan ibu kota pemerintahan ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Meski ibu kota baru ini akan mengemban fungsi utama di bidang pemerintahan, namun kota tersebut tidak akan menggantikan keseluruhan fungsi yang saat ini berjalan di Kota Jakarta. 

“Ini berbagi fungsi, jadi fungsi pemerintahan yang pindah ke satu titik lain di Indonesia. Fungsi yang lain, fungsi ekonomi, fungsi komersial, ya tetap di Jakarta. Itu tidak akan membangkrutkan Jakarta, Jakarta tetap akan hidup dan menghidupi daerah hinterland-nya,” ujar pakar pembangunan wilayah UGM, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc., saat diwawancara Selasa (27/8).

Urgensi pemindahan ibu kota, ujarnya, tidak semata-mata didasarkan pada kondisi kemacetan atau kepadatan penduduk yang terjadi di Jakarta, namun pada fakta bahwa fungsi kota yang dijalankan oleh Jakarta sudah saling menumpuk hingga menimbulkan kompleksitas, serta demi mewujudkan keseimbangan spasial dalam pembangunan di Indonesia.

“Jakarta itu rumit, macet, karena Jakarta merupakan tumpukan fungsi pelayanan yang sifatnya bercampur. Jakarta mengemban fungsi kota yang banyak sekali, dari fungsi pelayanan yang sifatnya lokal, regional sekitar Jakarta, sampai dengan fungsi nasional dan bahkan yang cakupan layanannya internasional,” terangnya.

Pembagian fungsi kota kepada ibu kota yang baru, menurutnya, menjadi hal yang baik bagi kota Jakarta sendiri, kota yang dituju, serta bagi daerah lain yang menjadi bagian dari pengembangan wilayah ibu kota baru.

Baginya, keputusan memindahkan ibu kota ke luar Jawa adalah keputusan yang tepat untuk rencana pembangunan jangka panjang, terutama untuk mengoreksi problem kesenjangan yang semakin parah.

“Ini dibutuhkan wawasan jangka panjang. Kalau orang punya wawasan jangka panjang akan setuju dengan gagasan itu, tapi kalau berpikir jangka pendek pasti tidak akan sejauh itu memikirkan masalah yang sangat besar yang namanya kesenjangan,” ucapnya.

Pemilihan Kaltim Tepat

Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru, menurut Rijanta, sudah tepat. Dibanding kota-kota lain yang sempat muncul dalam wacana ibu kota baru, kota-kota di Kalimantan Timur dianggap paling siap untuk dikembangkan untuk fungsi yang lebih besar.

“Semua ada plus minus, tapi Kalimantan Timur banyak plusnya. Infrastrukturnya siap, bandara sudah ada, lalu dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia yang menjadi alur utama pelayaran skala besar, jadi dari segi angkutan laut juga strategis sekali,” terangnya.

Di samping itu, dari segi sosial, heterogenitas masyarakat yang cukup tinggi menjadikan wilayah ini lebih siap untuk menerima perubahan.

“Kota yang sudah familiar dengan  mengelola perbedaan bisa menjadi kota yang lebih besar tanpa harus ada banyak masalah dalam prosesnya,” imbuhnya.

Berbagai Tantangan

Dengan berpindahnya ibu kota, diperkirakan setidaknya ada ratusan ribu aparatur sipil negara beserta keluarga mereka yang akan berpindah ke wilayah yang baru tersebut. Perpindahan ini menghadirkan tantangan tidak hanya dari segi konstruksi atau kesiapan infrastruktur, tetapi juga penyediaan layanan pendukung seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Rijanta menyebut salah satu tantangan krusial yang kurang disoroti adalah persoalan pemenuhan kebutuhan pangan.

“Satu juta orang kalau nanti berpindah ke sana, kesiapan yang ada di sana bukan hanya persoalan pusat ibu kotanya, tapi juga pelayanan pendukung untuk kehidupan orang-orang itu sendiri. Bagi saya yang sangat urgen adalah pangan, karena Kalimantan itu masih mendatangkan bahan pangan dari Jawa Timur,” paparnya.

Dalam perspektif modern, ia menerangkan bahwa makanan sebaiknya datang dari tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal penduduk.

Untuk itu, pemerintah perlu memikirkan pengembangan wilayah-wilayah pendukung untuk menyediakan kebutuhan tersebut, baik melalui penguatan kapasitas pengelolaan sumber daya atau dengan menggalakkan program transmigrasi di kabupaten sekitar.

Pemerintah, ujarnya, juga perlu mengantisipasi perkembangan sektor-sektor ekonomi, pariwisata, hiburan, dan lainnya yang akan muncul seiring dengan pembangunan pusat pemerintahan. Untuk itu, pemerintah harus memiliki rancangan serta aturan tata ruang yang jelas dan tegas.

“Jangan sampai dalam jangka panjang terjadi kesemrawutan baru yang mengulang apa yang terjadi di ibu kota lama. Harus dipikirkan dari sekarang, fungsi-fungsi di luar pemerintahan nanti ada di mana, dan itu harus ditegakkan secara ketat, jangan kecolongan,” ucapnya.

Terkait kesiapan pemerintah untuk memulai proses perpindahan secara menyeluruh, ia menyebut bahwa target pemindahan pada tahun 2024 dirasa cukup masuk akal. Persiapan yang krusial, menurutnya, terletak pada penyiapan dan penyesuaian peraturan perundang-undangan yang diperlukan.

“Kalau konstruksinya saya rasa tiga sampai empat tahun cukup. Yang penting legalitasnya dikejar supaya beres dulu,” pungkasnya.  (Humas UGM/Gloria;foto:Twitter.com/jokowi)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Perkembangan Kota Depok

    Wednesday,07 October 2015 - 10:19
  • 23.779 Peserta Serentak Mengikuti Utul di 4 Kota

    Sunday,22 June 2014 - 11:00
  • PENDEKATAN PENGEMBANGAN HUTAN KOTA YOGYAKARTA

    Monday,06 June 2005 - 8:55
  • Jakarta Teramat Padat, Kantor Kementerian dan Lembaga Diusulkan Pindah ke Provinsi

    Thursday,20 August 2015 - 14:35
  • Pakar Geografi UGM Merekomendasikan Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Selatan

    Wednesday,30 August 2017 - 15:41

Rilis Berita

  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual