Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima penghargaan juara I Widya Kridha kategori memberikan layanan teknologi kepada industri dalam penganugerahan IPTEK dan Inovasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Penghargaan diserahkan secara langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof.Muh. Nasir, kepada Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., saat acara penganugerahan IPTEK dan Inovasi 2019 dalam puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, Rabu (28/8) di Lapangan Niti Mandala Renon Bali.
“UGM menerima penghargaan Widya Kridha karena dianggap unggul dalam memberikan layanan teknologi pada industri dan lebih maju dalam mengelola Science Techno Park dalam kerangka hilirisasi inovasi perguruan tinggi,” kata Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., usai acara.
Hargo menyampaikan kekuatan terbesar STP UGM pada penguatan jejaring dengan industri. Selain itu, juga kemampuan membangun teaching dan learning yang terintegrasi dengan STP.
“Jadi, STP untuk memperkuat pendidikan di UGM dan meningkatkan kualitas riset unggulan,”sebutnya.
Hargo memaparkan STP UGM yang berdiri sejak 2016 merupakan hub untuk penghiliran hasil riset dan inovasi yang berfokus pada bidang utama kesehatan, agro, serta rekayasa. Selain itu, juga bidang-bidang lainnya yang terintegrasi dengan sosial-humaniora.
STP UGM tidak hanya berfokus pada bidang monodisipliner, tetapi multidisipliner. Misalnya, pengembangan rekayasa biomedik, agro, serta rekayasa digital yang melibatkan peneliti dari beberapa fakultas di UGM.
“Harapannya dengan penerimaan anugerah ini para inovator dan inventor UGM lebih bergairah dalam melakukan penghiliran hasil risetnya ke industri dalam tata kelola STP yang juga melaksanakan fungsi alih teknologi (TTO) dan inkubasi bisnis start up. UGM STP difungsikan sebagai wahana terkoneksi yang berpusat di kampus Bulaksumur dengan layanan manajerial terpadu di Purwomartani ,”tuturnya. (Humas UGM/Ika)