Permasalahan literasi masih menjadi problem perkembangan SDM yang cukup serius di Indonesia. Menurut hasil penelitian Program for International Student Assesment (PISA) dari organisasi OECD yang menyampaikan laporan bahwa tingkat literasi Indonesia masih sangat rendah yaitu Indonesia berada pada rangking 62 dari 70 negara yang disurvei pada 2015 lalu.
Pusat Kajian Rentang Perkembangan Manusia atau Center for Life Span Development (CLSD) Fakultas Psikologi UGM belum lama ini mengadakan program penguatan literasi anak Sekolah Dasar (SD) melalui penciptaan ekosistem sekolah. Kegiatan tersebut digelar pada hari Jumat (23/8) lalu di Fakultas Psikologi UGM dengan melibatkan 60 guru SD di Kabupaten Sleman, DIY.
“Kita membekali peserta dengan konsep stimulasi perkembangan, guru-guru diajak untuk langsung mempraktikkan bermacam metode membaca interaktif yang secara empiris telah terbukti mampu menstimulasi perkembangan literasi anak,” kata Dr. Arum Febriani, M.A selaku kepala CLSD dalam siaran pers yang dikirim ke wartawan, Rabu (28/8).
Menurut Arum, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan literasi anak melalui guru. Program pelatihan dan pendampingan ini digagas untuk memperkuat kapasitas guru agar bisa mengajarkan ke anak didiknya kelak. “Kita memberikan materi soal rti diantaranya read aloud, paired reading, dan reader’s theater,” katanya.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari penuh tersebut diisi pemaparan oleh narasumber, seperti ahli psikologi perkembangan T. Novi Poespita Candra, M.Si., Ph.D., Psikolog, psikolog pendidikan Dian Mufitasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan peneliti psikologi S. B. Suryo Buwono, S.Psi.
Kegiatan penguatan literasi ini, menurut Arum, menarik minat para guru, terbukti sekitar 120 guru yang mendaftarkan diri untuk terlibat, dengan sebagian berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, karena sifat kegiatan yang masih merupakan pilot project, program ini pada akhirnya hanya mampu menampung separuh dari total pendaftar dengan mengutamakan peserta yang berdomisili di area Kabupaten Sleman. “Tentu kami sangat ingin agar ke depannya kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan jangkauan yang lebih bisa diperluas,” paparnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)