Untuk membantu meringankan derita korban gempa (27/5) DIY dan Jawa Tengah, Tanoto Foundation kembali memberikan bantuan tahap kedua berupa 1000 tenda keluraga, 1000 tas sekolah lengkap dengan alat tulis (buku tulis, buku gambar, pensil warna), 1000 lembar tikar dan 20 genset portable, bermacam-macam mainan, seperti monopoli, halma, catur dan bola kaki.
Disamping itu, secara khusus diberikan pula tsirt untuk para relawan. Tanoto Foundation sangat menghargai kerja para relawan sejak hari pertama terjadinya gempa. Oleh karena itu relawan juga perlu mendapat perhatian, sebab selama ini dari mereka telah banyak membantu para korban gempa.
“Melalui UGM, kami ingin membantu korban gempa DIY dan sekitarnya. Bantuan hari ini mungkin tidak berarti, jika dibandingkan dengan kebutuhan yang seharusnya diharapkan para korban bencana gempa. Namun, kami berharap semoga bantuan ini bisa meringankan penderitaan merekaâ€, ungkap Ratih SA Loekito, Direktur Eksekutif Tanoto Foundation, Kamis (15/6) di Posko UGM Peduli Bencana Bulaksumur A-11.
Kata Ratih Loekito, bantuan kali ini adalah bantuan tahap kedua dan merupakan amanah dari seluruh karyawan Tanoto Foundation yang berada di Kerinci (Riau Komplek), di Jakarta dan Medan. “semua karyawan bergotong royong ikut serta berpartisipasi dalam merealisasikan bantuan yang diberikan pada hari iniâ€, tambah Ratih Loekito.
Sementara itu, UGM menyambut gembira atas kepercayaan dan bantuan yang diberikan Tanoto Foundation. Ungkapan ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Prof Dr Retno Sunarminingsih MSc Apt disaksikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Chairil Anwar, Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Eddy OS Hiariej SH M Hum, Koordinator Keamanan Kombes Pol (Purn) R Deda Suwandi SMIK SE dan Kepala HMK Drs Suryo Baskoro MS.
“Kami bergembira karena yang dibawa Tanoto Foundation kali ini berbeda dengan bantuan terdahulu. Saat ini memang progress terus. Masa tanggap darurat atau emergency berbeda dengan tahap rehablitasi. Sekarang ini kesehatan pun sudah bergeser kearah masalah psikologi. Jadi beban yang diterima masyarakat korban gempa sekarang masalah psikologi, tidak seperti di minggu pertama. Sehingga kegiatan menulis, menggambar diharapkan bisa meringankan beban psikologi yang diderita oleh anak-anakâ€, ujar Bu Retno.
Ditambahkan bu Retno, saat ini Pendidikan Nasional juga sedang membuat program tendanisasi. Diknas berencana membangun 1050 tenda untuk tahap pertama dan 1000 tenda untuk tahap kedua. “Mahasiswa-mahasiswa KKN juga sedang mensetting pembangunan ribuan tenda ini. Jadi saya kira ini sejalan, dari Diknas menyiapkan tenda dan dari Tanoto Foundation memberikan buku-buku dan alat tulis. Kalau ini nanti disetujui penerjunan bisa bersama-samaâ€, tambah dosen Fakultas Farmasi UGM (Humas UGM).