UGM menjalin kerja sama dengan Kabupaten Agam, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mahakam Ulu, Kabupaten Maluku Barat Daya, Universitas Hang Tuah, serta LIPI. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh perwakilan masing-masing pihak dengan UGM yang diwakili oleh Rektor, yakni Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Prosesi penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan pada Jumat (30/8) di Ruang Multimedia 1 UGM.
Tiap pihak tersebut berkerja sama dengan UGM dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Namun, masing-masing pihak nota kesepahaman tadi memiliki masa berlaku yang berbeda-beda. Untuk Kabupaten Agam, Maluku Barat Daya, dan Universitas Hang Tuah berlaku selama 4 tahun. Kabupaten Mahakam Ulu dan LIPI berlaku selama 5 tahun. Terakhir, untuk Kabupaten Bojonegoro hanya berlaku selama 1 tahun.
Setiap perwakilan pihak tadi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada UGM karena telah diberi kesempatan untuk berkerja sama. Dari perwakilan tersebut, utamanya dari perwakilan Kabupaten, memproyeksikan dengan kerja sama ini dapat membantu daerah mereka dalam melaksanakan pembangunan. Hal itu baik infrastruktur, budaya, pengolahan sumber daya alam, hingga Sumber Daya Manusia.
Daerah-daerah tersebut, beberapa juga mengaku sudah pernah menjalin kerja sama dengan UGM, yakni melalui penerjunan tim KKN-PPM UGM di daerah mereka. Untuk ke depannya, dengan kesepakatan yang telah dijalin sore itu, mereka berharap kolaborasi lain yang dapat membantu pengembangan daerahnya sehingga masyarakatnya menjadi sejahtera.
Sementara itu, untuk Universitas Hang Tuah, diwakili Rektor, Dr. Ir. Sudirman, S.I.P., S.E., M.A.P., M.H., menginginkan kerja sama ini dapat berupa pengembangan SDM tentang kemaritiman serta pertukaran teknologi kelautan. “UGM bisa memegang komitmen kami dalam kolaborasi ini,” ungkapnya.
Lalu yang terakhir, LIPI berharap kerja sama dengan UGM dapat berupa kolaborasi riset yang berstandar internasional. Satriyo Krido Wahono, Kepala Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, menyatakan bahwa beberapa kerja sama sebelumnya sudah pernah terjalin di tingkat fakultas. Dengan kesepakatan yang terjalin hari ini, ia menyatakan dapat membuka kolaborasi-kolaborasi lain, utamanya dalam pengabdian kepada masyarakat. “Kami seperti UGM, saat ini sedang menggalakkan program pengabdian kepada masyarakat, khususnya menyasar kelas menengah ke bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik masukan-masukan dari mereka. Ia mengajak setelah ini agar segera ditindaklunjuti dengan riil. Ia meminta mereka untuk segera berkomunikasi dengan fakultas-fakultas di UGM. Hal itu karena sumber daya dari UGM berada pada fakultas-fakultasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Panut berharap dengan semua kesepakatan yang telah terjalin hari ini dapat menguntungkan semua pihak. Hal itu utamanya dapat dirasakan langsung oleh masyarkat dampaknya. “UGM ada untuk dimanfaatkan bangsa Indonesia. Kami mendarmabaktikan diri agar Indonesia mencapai kesejahteraan secepat-cepatnya. Semoga kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam;foto:Firsto-Vino)