
Dunia mengalami perkembangan sangat pesat dengan hadirnya teknologi berbasis internet (internet of thinks technology), otomatisasi, kecerdasan buatan dan fenomena berlimpahnya data. Sesuatu yang dahulu sulit untuk dilakukan, kini sangat mudah dilakukan. Semua telah berubah secara cepat di banyak sektor kehidupan, termasuk di dalamnya sektor pendidikan.
“Kita tidak boleh terjebak dengan nostalgia masa lalu, sesuatu yang dahulu dianggap penting bisa jadi saat ini kurang penting, sesuatu yang di masa lalu populer bisa jadi saat ini menjadi usang. Oleh karena itu, tema tantangan geografi di era revolusi industri 4.0 menjadi tema yang relevan dengan perkembangan kekinian, era inovasi, digital dan internet of things,” ujar Prof. Dr. rer.nat. Muh. Aris Marfa’i, M.Sc saat menyampaikan laporan dekan 2019 pada puncak dies ke-56 Fakultas Geografi UGM.
Menurutnya, perubahan yang cepat tersebut harus ditangkap oleh institusi pendidikan, termasuk perguruan tinggi untuk juga berani berubah tidak terjebak dengan romantisme kemapanan yang dapat mengakibatkan institusi akan tertinggal dengan yang lainnya. Sebab, untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang sangat cepat tersebut tidak bisa dilakukan dengan langkah yang sama, pola yang sama, dan kebiasaan yang sama.
Tantangan dan perubahan tidak pula dihadapi dengan business a usual. Semua harus dilakukan dengan evaluasi diri dan audit seta berusaha memperbaiki dari capaian sebelumnya.
“Meski begitu hal tersebut belum cukup, kita tidak boleh hanya sekadar lebih baik dari sebelumnya, namun harus bisa lebih baik dari lainnya,” kata Dekan.
Dalam laporan disampaikan perangkingan yang dilakukan QS World University di tahun 2019 yang menempatkan Fakultas Geografi UGM memperoleh penilaian terbaik di Indonesia, terbaik kedua di Asean dan menempati ranking ke-22 di level Asia. Sementara dalam mewujudkan visi Fakultas Geografi UGM dan upaya meningkatkan kualitas serta pengalaman mahasiswa di dunia internasional maka telah dilakukan inisiasi dan persiapan pembukaan International Undergraduate Program (IUP).
Di bidang kemahasiswaan disampaikan selama periode 2018/ 2019 terdapat 32 kegiatan di tingkat nasional dan 6 kegiatan internasional yang diikuti mahasiswa Fakultas Geografi UGM. Sejumlah prestasi nasional berhasil diraih, diantaranya juara 1 TEAR 1.0 National Case Competition di Bandung, Juara 1 Esai Nasional SCREEN 2018, Juara 1 Gebyar Pendidikan Ekonomi 2018 dan Juara 1 Lomba Esai Nasional PRISMATIC “Inovasi Pemuda Dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
“Juga juara 1 LOGIN dan Juara 1 ESFRA, untuk internasional juara 1 Wonju Dynamic Dancing Carnival 2018 di Korsel, juara 3 Southeast Asian University Karate dan best presentation di LKTIN Asean Geography Smart Competition 2019,” terangnya.
Selain menyampaikan laporan bidang tridarma, dalam puncak dies ke-56 Fakultas Geografi UGM kali ini juga disampaikan orasi ilmiah. Orasi ilmiah disampaikan Dr. Rika Harini, S.Si., MP dengan judul Perspektif Geografi Terhadap Sektor Pertanian Indonesia Pada Era Revolusi Industri 4.0. (Humas UGM/ Agung)