
Dalam rangka Dies Natalies ke-70, UGM akan menggelar International Trail Run (ITR) 2019. UGM Internasional Trail Run ini pertama kali digelar UGM dan bertempat di Wanagama Eco Edu Forest, Gunungkidul, Yogyakarta pada 13 Oktober 2019.
Terdapat tiga kategori lari dalam ITR UGM 2019 ini, yaitu 7 kilometer, 14 kilometer, dan 21 kilometer. Arena lari trail run dirancang tidak memerlukan keahlian khusus agar semua masyarakat bisa mengikutinya, khususnya pemula, dan para pelari akan melintasi jalur alam seperti sungai dan kawasan hutan di Wanagama Eco Edu Forest, Gunungkidul, Yogyakarta.
Kepala Subdirektorat Kerja Sama Internasional UGM, I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D, mengatakan alasan dipilihnya Wanagama sebagai lokasi lari karena ada ikatan batin dan memiliki makna sangat penting bagi UGM. Wanagama dalam perjalanannya dahulu merupakan lahan tandus yang oleh dosen Fakultas Kehutanan UGM ditanami untuk yang pertama kali dan terus dirawat oleh insan-insan akademi UGM hingga tumbuh sampai saat ini.
“Wanagama, hutan ini khas sekali bagi UGM, tidak sekadar hutan tetapi ada proses pendidkan bagaimana UGM peduli pada lingkungan,” katanya, di ruang Multimedia UGM, Rabu (4/9) saat jumpa pers.
Andi mengatakan pemilihan olahraga lari karena sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini. Fenomena lari telah menjadi sebuah gaya hidup yang sangat positif dan digandrungi banyak orang saat ini dan UGM ingin menjadi bagian dari ketertarikan banyak orang.
“UGM ingin menjadi bagian dari komunitas besar, tidak mau berdiri sendiri seperti menara gading melainkan ingin menyatu dengan masyarakat maka mendekati apa yang disenangi masyarakat dan run menjadi pilihan,” katanya.
Sementara itu, Nugroho, perwakilan Kagama Lari Untuk Berbagi (KLUB) mengatakan ajang lari ini bukan hanya untuk olahraga, tetapi juga berbagi kepada sesama. Jika pada tahun pertama setelah pembentukan berhasil mengumpulkan donasi untuk diberikan mahasiswa kurang mampu maka di tahun kedua ini KLUB ingin lebih bermanfaat untuk masyarakat luar UGM.
“Kami ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat di luar UGM setelah sebelumnya mengumpulkan donasi untuk mahasiswa UGM yang kurang mampu,” katanya.
Untuk kali ini, misi KLUB berbagi dan fokus untuk penggalangan dana untuk disabilitas. KLUB akan menyisihkan dana baik dari registrasi dan penggalangan dana untuk didonasikan kepada yayasan yang bergerak untuk membantu para difabel seperti Yayasan Cikal dan Yayasan Yantumis.
Rustian dari Trail Run Jogjakarta mengatakan akan banyak pengalaman didapat pelari yang mengikuti UGM International Trail Run 2019. Sebab, dibanding event yang sama di lain tempat, UGM ITR 2019 bisa fun run, exstra fun dengan sedikit berbasah-basahan karena harus menyeberang sungai dua kali, lari melintas pinggir sungai dan bisa mendapat foto-foto yang bagus.
Dari target 1000 peserta, kini sudah ada 500 pendaftar lebih. Jumlah pendaftar diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyak dari komuitas yang mendaftar secara offline agar bisa mendapatkan discount collective comunitas. (Humas UGM/ Agung; foto: Vino)