
Sebanyak 11 universitas dari 7 negara di Asia dan Eropa mendiskusikan asesmen dampak dan kulitas riset di tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand. Pembahasan dampak dan kualitas riset ini terungkap dalam konferensi yang diadakan di Gedung Program Magister dan Doktor FEB UGM pada 4-5 September. Kesebelas universitas tersebut diantaranya berasal dari UGM, UII, University of Economics Bratislava, Warsaw Scholl of Economics, Universtas Teknologi Malaysia, Matej Bel Univeritas Slovakia.
Ketua Prodi Magister dan Doktor FEB UGM, Nurul Indarti, Ph.D., mengatakan konferensi ini merupakan bagian dari aktivitas konsorsium Erasmus dan Repesea yang berlangsung selama tiga tahun. Di akhir kerja sama konsorsiun ini didiskusikan modul pelatihan untuk calon periset muda dan perbaikan asesmen kinerja riset.”Selama tiga tahun dari kegiatan konsorsium ini menghasilkan modul pembelajaran soft skill dan ada enam modul diaplikasikan lewat pelatihan dengan mendatangkan langsung peneliti dari Thailand, Slovakia dan Ceko,”kata Nurul kepada wartawan, Rabu (4/8) di Kampus FEB UGM.
Selain itu, kata Nurul, hasil dari konferensi ini juga akan memberikan masukan bagi pemerintah soal modul penilaian kualitas riset dan pembelajaran di perguruan tinggi.
Anneta Caplanova, Koordinator Proyek Repesea dari Slovakia, mengatakan ia mengapresiasi hasil kerja sama konsorsium periset dari 11 negara ini. Ia berharap hasil dari proyek repesea ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas riset di Asia Tenggara. “Kita harapkan ada perbaikan instrumen pengukur kinerja riset,” ujarnya.
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid, mengatakan dari hari pertama konferensi yang diikuti 130 periset dari dalam negeri dan mancanegara sepakat bahwa ada peningkatan cukup baik untuk kegiatan riset di tanah air, namun belum diikuti dengan peningkatan kualitas dan dampak riset pada pengembangan akademik dan pengabdian kepada masyarakat. “Untuk menilai kinerja riset dan dampaknya dari masukan yang didapatkan dari konferensi ini akan kita sampaikan ke pengambil kebijakan,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)