![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/0409191567587620476034488-765x510.jpg)
Universitas Gadjah Mada dan Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerja sama dalam proyek peningkatan kualitas hidup masyarakat DIY melalui pembangunan laboratorium fabrikasi berbasis digital dan kegiatan pengiriman SDM antar kedua negara untuk mendukung kualitas produk usaha kecil dan menengah. Meski proyek ini baru diusulkan ke pemerintah Jepang melalui JICA, namun sudah mendapat sambutan positif dengan adanya kunjungan balasan tim JICA ke UGM dan beberapa lokasi proyek di DIY.
Rombongan JICA terdiri dari Tomoyuki Naito dan Takashi Kondo serta perwakilan JICA Indonesia Takatoi dan Sayuri Uematsu dan bertemu dengan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., di ruang sidang pimpinan UGM, Kamis (5/9). Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan tim ahli UGM sebelumnya ke kantor kantor JICA di Tokyo, Jepang. “Kita telah menginisiasi penjajakan kerja sama proyek pembangunan peningkatan kualitas hidup masyarakat Yogyakarta melalui pemberdayaan dan edukasi. Kerja sama ini melibatkan UGM, Pemda Kulonprogo, Pemerintah DIY serta JICA,” kata Prof Jumina salah satu tim ahli dari UGM dari proyek kerja sama ini usai mendampingi kunjungan tim JICA bertemu Rektor UGM.
Dalam kunjungan tersebut, menurut Jumina, Rektor UGM menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan dari JICA. Sebab, sebelumnya JICA sudah membantu pembangunan gedung di 8 fakultas dan satu gedung Sekolah Vokasi di lingkungan UGM.“Saya mengapresiasi atas dukungan yang sudah diberikan JICA untuk kegiatan ini,” katanya.
Jumina menjelaskan pendirian laboratorium pabrikasi bertujuan untuk menghilirisasi hasil riset dari kampus UGM sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar DIY. Jumina mengatakan tim dari JICA sebelumnya telah meninjau lokasi di wilayah Kulonprogo berupa penerapan aplikasi riset untuk pengolahan susu kambing etawa. Selain itu, tim JICA melakukan dialog dengan warga setempat, tim Bappeda DIY dan Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenritekdikti, Prof. Ali Ghufron. (Humas UGM/Gusti Grehenson)